Berita Pasuruan
Pasuruan Miliki Sekolah Lapang Peternakan, Berbasis Pemberdayaan Dukung Program Ketahanan Pangan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan resmi membuka Sekolah Lapang Peternakan Terintegrasi sebagai bagian dari program Diktisaintek Berdampak
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Pemerintah Kabupaten Pasuruan resmi membuka Sekolah Lapang Peternakan Terintegrasi sebagai bagian dari program Diktisaintek Berdampak.
Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menguatkan sektor peternakan berbasis pemberdayaan.
Pembukaan dilaksanakan Selasa (24/6/2025) oleh Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo dengan menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Program ini akan berlangsung selama tiga bulan dan tersebar di 12 titik lokasi di berbagai kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
“Ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah kolaborasi lintas ilmu dan kepedulian. Antara kampus dan pemerintah, antara teori dan praktik, untuk peternak yang lebih mandiri,” ujar Bupati Rusdi
Program ini mencakup tujuh komoditas peternakan strategis: sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik pedaging.
Kegiatan dilakukan melalui metode teori dan praktik langsung di lapangan.
Adapun sebaran lokasi pelatihan adalah sebagai berikut Grati: sapi perah dan kambing, Kraton: domba, Wonorejo: itik pedaging.
Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Faskes Puskesmas Sempol Bondowoso di Lereng Gunung Ijen
Sedangkan Rembang: ayam petelur dan ayam pedaging, Bangil: ayam petelur, Purwodadi & Beji: sapi potong, Purwosari: domba, dan Prigen: kambing.
“Semua kegiatan didampingi oleh tim dosen dari Fakultas Peternakan UB serta Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, dibagi menjadi tiga tim pelaksana,” tambahnya.
Mas Rusdi menekankan bahwa kegiatan ini tak hanya edukatif, tetapi juga bagian dari pengabdian kampus kepada masyarakat.
Tujuannya jelas, memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berbasis peternakan secara berkelanjutan.
“Di sejumlah lokasi akan kami kembangkan fasilitas pendukung, termasuk pusat pembelajaran teknik peternakan yang dapat diakses langsung oleh peternak. Sekolah lapang ini adalah awal dari ekosistem pengetahuan yang berpihak pada petani dan peternak,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kabupaten Pasuruan terus menapaki jalan kemandirian pangan.
Sekolah lapang bukan sekadar pelatihan, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan pertanian dan peternakan lokal.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Sekolah Lapang Peternakan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Bupati Pasuruan
Rusdi Sutejo
peternakan
Kabupaten Pasuruan
TribunJatimTimur.com
Syngenta Luncurkan Benih Padi Hibrida, Tingkatkan Produktivitas hingga 13,9 Ton per Hektare |
![]() |
---|
Kejari Pasuruan Tegaskan Tak Ada “Uang Pengamanan” dalam Kasus Korupsi Dana Hibah PKBM |
![]() |
---|
Pasuruan Siapkan Insinerator di Pandaan Kapasitas 26 Ton Sampah Harian |
![]() |
---|
Dinas BMBK Pasuruan Benahi Drainase di Prigen, Dukung Program Prioritas Perbaikan Infrastruktur |
![]() |
---|
Motor Hasil Penggelapan oleh Anak Punk di Pasuruan Terungkap Saat Razia Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.