Berita Pasuruan

PKK Pasuruan Gandeng BNN Perkuat Peran Keluarga dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba

PKK bersama BNN Pasuruan sinergi cegah narkoba lewat edukasi keluarga, fokus pada peran keluarga.

|
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
Galih Lintartika / Tribun Jatim Network
SINERGI - Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Rusdi Sutejo bersama BNN Pasuruan kerjasama penguatan pencegahan narkoba. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan, bersinergi upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Fokus utama kerja sama ini memperkuat peran keluarga sebagai peran utama melawan bahaya narkoba.

Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, drg. Merita Rusdi Sutejo, menilai keluarga, khususnya ibu, memiliki peran penting mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini.

“PKK hadir bersama BNN mengingatkan bahaya narkoba kepada masyarakat, terutama dari lingkup keluarga. Kami ingin memastikan ibu-ibu tahu dan lebih peka terhadap anak maupun lingkungan sekitar,” ujar Merita, Selasa (26/8/2025).

Merita mengungkapkan, di lingkungannya sendiri pernah terjadi kasus penyalahgunaan narkoba yang cukup meresahkan warga. 

Baca juga: Rating Pemain Inter Milan Usai Menang Telak Atas Torino, Bastoni dan Thuram Luar Biasa

Dari pengalaman tersebut, ia menekankan perlunya keterlibatan aktif ibu dalam menjaga keluarga.

“Kalau ibu-ibu memahami tanda-tanda kecanduan dan dampak narkoba, mereka bisa cepat bertindak dan melindungi keluarganya. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi gerakan bersama,” tegasnya.

Kepala BNN Kabupaten Pasuruan, Masduki, menyambut positif dukungan PKK dalam pencegahan narkoba. Menurutnya keluarga adalah faktor kunci dalam memutus mata rantai peredaran dan kecanduan.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Lava Pijar Meluncur 2 Km ke Besuk Kobokan

“Ibu-ibu harus tahu sejak dini tentang bahaya narkoba, jenis-jenisnya, sampai tanda kecanduan. Banyak kasus kecanduan berawal dari persoalan keluarga, pergaulan, hingga tekanan sosial,” jelas Masduki.

Ia juga menyinggung fenomena “setan gepeng”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan telepon genggam sebagai pintu masuk pergaulan negatif apabila tanpa pengawasan.

Selain sosialisasi, BNN Pasuruan juga menggerakkan program agen pemulihan. Program ini melibatkan konsultan, penyuluh, hingga relawan yang mendampingi pecandu agar bisa pulih dan kembali ke masyarakat. Tercatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2025, ada 180 orang yang menjalani pendampingan melalui program tersebut.

Baca juga: Hilang Sehari, Nenek Ma’ati Asal Bondowoso Ditemukan Selamat di Jember

Harapan Kolaborasi PKK dan BNN

Kolaborasi PKK dengan BNN diharapkan mampu memperluas jangkauan sosialisasi, memperkuat peran keluarga, serta menekan potensi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kabupaten Pasuruan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved