Konflik Klenteng Kwan Sing Bio
Cerita CEO Kapal Api di Pusaran Konflik Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Niat Nulung Malah Kena Pentung
CEO PT Kapal Api Global, Soedomo Mergonoto, membantah tudingan dirinya berniat menguasai Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio.
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Tuban - CEO PT Kapal Api Global, Soedomo Mergonoto, membantah tudingan dirinya berniat menguasai Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio di Tuban. Dalam pernyataannya, Soedomo justru mengaku merasa tidak dihargai, meski telah mengupayakan penyelesaian konflik internal yang terjadi di lingkungan tempat ibadah tersebut.
“Saya ini ibaratnya membantu, tapi malah kena pentung,” ujarnya saat ditemui di Tuban, Jumat (18/7/2025).
Selama masa konflik internal, terutama ketika kepengurusan klenteng berada di tangan pihak luar Tuban, Soedomo mengklaim telah menggelontorkan dana miliaran rupiah. Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan perawatan fasilitas, termasuk perbaikan toilet dan penyediaan tempat tidur di lingkungan klenteng.
“Malah saya keluar uang banyak. Perbaikan toilet, kasih ranjang, itu tidak dihargai orang-orang yang di sini,” ungkapnya.
Baca juga: Beragam Kostum Unik Terbang di Gunung Banyak Kota Batu, Ada Spiderman, Valak, hingga Hanoman
Ia menegaskan mengelola TITD Kwan Sing Bio bukanlah ambisinya. Menurut Soedomo, dari sisi waktu dan lokasi, hal tersebut justru merepotkan dirinya.
“Saya ke sini butuh waktu 3 jam, pulang 3 jam. Total 6 jam habis di jalan,” jelasnya.
“Jadi buat apa saya kuasai? Saya justru capek. Semoga bisa usai konflik ini,” tambahnya.
Baca juga: Bikin Keributan di Jalan, 14 Remaja Pesilat Diamankan, Kapolres: Jangan Menyusahkan Orang Tua
Soedomo menyatakan kesiapannya untuk mundur dari keterlibatannya dalam kepengurusan klenteng kapan pun, selama dua tokoh utama dalam konflik internal, Go Tjong Ping dan Alim Sugiantoro, bersedia berdamai dan mencari titik tengah.
Konflik internal TITD Kwan Sing Bio kembali mencuat setelah Go Tjong Ping terpilih sebagai ketua pengurus baru Juni 2025 lalu.
Sebelumnya, pada tahun 2021, demi meredam ketegangan, kepengurusan sempat diserahkan kepada tiga tokoh pengusaha Tionghoa asal Surabaya, Alim Markus (Maspion Group), Soedomo Mergonoto (Kapal Api Group), dan Paulus Welly Afandi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.