Ratusan Sekolah di Situbondo Mulai Terapkan Lima Hari KBM, ini Pesan Wabup

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Ratusan sekolah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai menerapkan lima hari sekolah.

Penerapan proses belajar mengajar lima hari itu, dibsrlakukan untuk sekolah tingkat TK, SD dan SMP yang ada di naungan Dinas Pendidikan Situbondo.

Wakil Bupati SItubondo, Ulfiyah mengatakan sesuai disampaikan bupati saat dilauncing, sekolah lima hari secara umum telah tersampaikan oleh Dinas Pendidikan Situbondo.

Mbak Ulfi berharap agar hari Sabtu agar waktunya semaksimal mungkin digunakan  anak atau siswa lebih dekat dengan keluarganya.

"Kami tidak menafikkan sekolah sore hari, karena libur sekolahnya pada hari Jumat. Sehingga paginya di hari Sabtu bisa kumpul bersama keluarganya," ujarnya.

Selain itu, kata wabup asal Kecamatan Jangkar ini mengatakan, para siswa dapat memamfaatkan hari Sabtu untuk kegiatan atau hobi  olahraga yang disukainya dan dimaksimalkan.

"Itu harapan beliau ( Mas Bupati Rio,Red)," ucapnya.

Baca juga: Penjelasan Dinkes Dugaan Belatung di Menu MBG Tuban, Kemungkinan Ulat Sayur

Dengan lima hari sekolah, lanjut politisi PPP ini, pihaknya memberikan ruang kepada pihak keluarga, karena ruang utama pendidikan itu di keluarga.

"Setelah itu guru yang dibantu sekolah," katanya.

Maka dari itu, lanjutnya, dengan keterlibatan secara langsung orang tua akan menjadi kontrol dan ada komunikasi yang baik dengan bakat yang dimiliki putra dan putrinya tersebut.

"Untuk bakat dan minatnya kita penuhkan kepada keluarga," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi  pelaksanaan lima hari sekolah yang telah diberlakukan itu, karena dalam kebijakan itu ada yang positif dan negatif.

Mbak Ulfi juga menyampaikan pesan kebijakan lima hari sekolah itu dapat dimanfaatkan oleh para dewan guru, karena masuk sekolah semakin pagi.

"Bismillah, para guru sudah dan siap dengan tujuan Situbondo naik kelas," harapnya.

Satuan pendidikan  di Situbondo yang menerapkan lima.hari sekolah, Mbak Ulfi mengungkapkan ada ratusan sekolah, di antaranya empat sekolah TK negeri, 398 SD dan 55 SMP.