Koperasi Desa Merah Putih
Akibat Salah Sebut, Kerjasama KDMP Pucangan Tuban Hanya Bertahan 24 Jam Usai Diluncurkan
Akibat salah sebut, kerjasama antara KDMP Pucangan Tuban dengan Pusat Perekonomian PP Sunan Drajat putus 24 jam setelah diluncurkan
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TUBAN - Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (21/7/2025), rupanya menyisakan persoalan bagi KDMP Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Persoalan itu adalah putusnya kerjasama antara KDMP Pucangan dengan Pusat Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Santiko, mengklarifikasi terkait putusnya kerjasama Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pucangan dengan Pusat Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Rabu (23/7/2025).
Putusnya kerjasama antara KDMP Pucangan dan Pusat Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat terjadi hanya sekitar 24 jam setelah peluncuran KDMP, Senin (21/7/2025).
KDMP Pucangan dipilih oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai pusat peluncuran acara KDMP di Jawa Timur.
Pada saat Presiden Prabowo Subianto meresmikan 80 ribu kelembagaan KDMP di seluruh Indonesia.
Namun, momentum tersebut justru menjadi awal persoalan.
Saat menyampaikan laporan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melalui sambungan virtual, pihak pengurus KDMP Pucangan tidak menyebutkan adanya dukungan dari Pusat Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Sebaliknya, mereka menyebut KDMP Pucangan didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Nyonteng Kolbuk, Ruwatan Sumber Mata Air di Kaki Gunung Raung Bondowoso
Kesalahan itu memicu kekecewaan besar dari pihak Pusat Perekonomian Sunan Drajat.
Tak butuh waktu lama, seluruh barang dan peralatan yang sebelumnya diberikan untuk mendukung KDMP Pucangan langsung ditarik kembali.
Akibatnya, saat ini KDMP Pucangan terpaksa lumpuh dan menghentikan sementara aktivitasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Pucangan, Santiko, menjelaskan bahwa kesalahan penyampaian itu bukanlah hal yang disengaja. Ia mengaku gugup saat harus berbicara langsung kepada Presiden.
“Kami kemarin itu terus terang sangat grogi, karena berhadapan langsung dengan Bapak Presiden. Nah secara tiba-tiba juga kami dapat mik, terus saya ngomong seadanya,” ujarnya.
Santiko bersama pengurus KDMP Pucangan pun menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan dalam penyampaian informasi saat dialog daring dengan Presiden pada acara Grand Opening KDMP di Pucangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.