Kemacetan Pelabuhan Ketapang

Kisah Sopir Truk Dua Hari-Dua Malam Terjebak Kemacetan Menuju Pelabuhan Ketapang 

Sopir truk menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebut kemacetan ini menjadi yang terparah, setidaknya dalam 10 tahun terakhir

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
MACET PARAH - Kendaraan terjebak macet di jalur Situbondo - Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/7/2025). Kemacetan terjadi karena pembatasan angkutan di penyeberangan Pelabuhan Ketapang, ditambah dimulainya penutupan Jalur Gumitir Jember - Banyuwangi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Wajah Abdurahman tampak letih. Dari dalam truk tronton, ia melihat ke arah kapal yang sedang bongkar muat di Dermaga LCM, Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur,Kamis (24/7/2025).

Abdurahman sudah dua hari-dua malam terjebak di kemacetan

Pada Selasa (22/7/2025), truk tronton yang ia kemudikan mulai terjebak macet di jalur Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di daerah Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Berjam-jam kemudian, kendaraannya merambat hingga sampai di sekitar Pelabuhan Ketapang

Itupun ia belum bisa masuk ke pelabuhan. Seluruh truk tronton diarahkan ke area parkir Dermaga Bulusan untuk menunggu giliran masuk ke Dermaga LCM.

"Sudah dua hari dua malam saya di sini," kata Abdurahman.

Sampai di Dermaga Bulusan, Abdurahman harus kembali menginap. Banyaknya tronton yang antre dan jumlah kapal yang terbatas membuatnya harus menunggu lebih lama.

"Biasanya saya tiga hari perjalanan sudah bongkar. Ini mungkin harus lima hari," kata dia, yang berangkat dari Gresik menuju Bali dan membawa muatan semen.

Kamis siang, Abdurahman merasa cukup lega karena beberapa jam ke depan ia bisa mulai masuk ke kapal. Setelah penantian yang teramat panjang.

"Ini yang paling parah sejak saya menyopir. Dulu pernah macet tapi paling hanya sehari semalam menunggu," sambungnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Hari Pertama Penutupan Jalur Gumitir Jember Sepi Kendaraan Roda Empat

Yudi, sopir tronton yang berangkat dari Surabaya, juga merasakan hal yang sama. Ia sudah berhari-hari berada di jalanan hanya untuk menyeberang ke Bali.

"Waduh, sudah tidak bisa dihitung berapa lama saya di sini. Sudah hitungan hari," kata Yudi.

Sama dengan Abdurahman, Yudi juga merasakan kemacetan yang terjadi saat ini merupakan yang terparah. 

"Saya sudah menyopir delapan tahun. Ini paling parah," tambahnya.

Kemacetan parah terjadi di jalur Situbondo-Banyuwangi, Kamis (24/7/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved