Berita Situbondo

Nurvita Kusumawardani, Perempuan yang Kini Pimpin Kejari Situbondo Siap Dampingi UMKM

Sosok perempuan kini memimpin Kejaksaan Negeri Situbondo, Jawa Timur, dia adalah Nurvita Kusumawardani

Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Kejari Situbondo
SERTIJAB : Kajari Situbondo, Nurvita Kusumawardani (kiri) saat berjabat tangan dengan mantan Kajari Situbondo, Ginanjar Cahya Permana usai sertijab di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Rabu (23/7/2025). Sosok perempuan ini kini yang memimpin Kejaksaan Negeri Situbondo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Sosok perempuan kini memimpin Kejaksaan Negeri Situbondo, Jawa Timur.

Dia adalah Nurvita Kusumawardani, yang resmi mengantikan Ginanjar Cahya Permana.

Mantan Kajari Situbondo, Ginanjar Cahya Permana, kini menjabat sebagai Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi Propinsi Bangka Belitung.

Sedangkan Nurvita Kusumawardani, sebelumnya menjabat sebagai Kajari Metro, Lampung.

Dalam sambutannya di acara pisah kenal di Pendapa Kabupaten Situbondo, Rabu (23/7/2025) malam, Ginanjar Cahya Permana mengatakan, dirinya telah menjabat sebagai Kajari Situbondo selama dua tahun empat bulan.

"Selama dua tahun empat bulan di Situbondo, sebetulnya sedikit malu, Pak Bupati. Karena saya masih belum maksimal untuk memberikan sumbangsih di Kabupaten Situbondo. Mohon maaf, Pak Bupati," ujar Ganjar kepada Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Menurutnya, selama kepimpinan bupati yang lama banyak program yang berhenti di tengah jalan, karena dianggap program yang diajukan itu kurang populer di masyarakat.

Sehingga, kata Ginanjar, pada saat  program telah berjalan tiba-tiba diminta berhenti, namun berbeda di era Bupati Rio yang selalu mendukung program kejaksaan.

"Kami sering berdiskusi tentang PAD dan penertiban penertiban Situbondo," ucapnya.

Baca juga: Cegah Kecelakaan Selama Jalur Gumitir Ditutup, Satlantas Situbondo Perbaiki Jalan Berlubang 

Bahkan, lanjutnya, pihaknya seringkali mengingkatkan kalau program itu tidak populer, akan tetapi justru bupati mendukung agar dijalankan.

"Yang penting itu pendapatan daerah untuk masyatakat Situbondo saya tidak peduli dan saya diminta melanjutkannya. Itu yang membuat saya kagum dengan pak bupati," katanya.

Ginanjar mengungkapkan, selama di Situbondo dalam penegakan hukum, pihaknya memiliki padepokan keadilan.

"Di padepokan itu, kami selalu membahas permasalahan permasalahan hukum di Situbondo," bebernya.

Dalam pembasahan hukum itu, lanjutnya, pihaknya selalu melibatkan seluruh pejabat forkopimda, yakni Dandim, Kapolres, Ketua Pengadilan, Bupati serta Sekdakab Situbondo.

"Jika ada isu yang berkembang di kabupaten itu, biasanya kami bahas di padepokan itu. Alhamdullah permasalahan hukum atau isu itu dapat diselesaikan secara baik. Sehingga dua tahun empat bulan saya di Situbondo, dalam penegakan hukum tidak ada gejolak," jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved