TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial video yang menampilkan momen bek Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi menghentikan amukan suporter usai laga kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (4/8/2023).
Diketahui, dalam laga Persija Jakarta melawan PSS Sleman terjadi ricuh, dimana sejumlah oknum suporter masuk lapangan.
Masuknya oknum suporter ke lapangan itu ditengarai karena mereka kecewa tim yang mereka dukung, PSS Sleman menderita kekalahan di kandang sendiri dari Persija Jakarta selaku tim tamu.
Sejumlah video cuplikan momen kericuhan tersebut tersebar dan viral di media sosial.
Baca juga: Upaya Moises Caicedo untuk Gabung Chelsea, Jalin Kesepakatan Hingga Mangkir dari Laga Pramusim
Namun, terdapat satu video yang menunjukkan momen bek Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi tampak ikut menghentikan amukan massa suporter.
Aksi heroik Hanif Sjahbandi bermula dari sekelompok suporter mengejar wasit sembari melontarkan makian dari sisi selatan.
Sang pengadil lapangan pun langsung lari ke arah ruang match commissioner untuk mencari perlindungan.
Suporter bahkan mencoba masuk ke arah ruang match commissioner namun upaya itu gagal.
Ada pula suporter yang ngamuk menggunakan tongkat untuk memukul steward dan panitia pelaksana.
Namun aksi pemukulan tersebut langsung dihentikan pemain Persija, Hanif Sjahbandi.
Pemain bernomor punggung 19 tersebut mengambil tongkat panjang yang akan digunakan suporter untuk memukul panitia.
Hanif langsung membuang tongkat tersebut sebelum ia diarahkan untuk masuk ruang ganti.
Aksi tersebut membuat Hanif Sjahbandi mendapat pujian.
"hanif sjahbandi, gokil sih asli liatnya wkwkwk."
"Salfok sama Hanif Sjahbandi, garang di dalam dan di luar lapangan."
"Hanif goks. Last man standing beneran ni."
Dikutip Tribunnews.com dari TribunJogja.com, tak hanya pemain Persija yang menghentikan protes keras oknum suporter.
Namun deretan pemain PSS Sleman juga ikut turun tangan.
Pemain yang dipimpin Kim Jeffrey Kurniawan dan Leonard Tupamahu datang ke arah suporter dan mencoba berdialog. Beruntungnya tidak ada korban terluka maupun kritis.
Kejadian pasca-pertandingan membuat pelatih PSS Sleman, Marian Mihail kecewa.
Marian Mihail sempat terkejut dengan apa yang terjadi di lapangan.
Sekelompok suporter yang kecewa berlari mengejar dan memaki wasit.
Hal itu pun segera diredam steward yang bertugas di lapangan.
"Saya tentu kecewa dengan apa yang terjadi setelah pertandingan, saya melihat di Indonesia ketika tim kalah justru ada kejadian seperti ini."
"Saya tahu tahun lalu ada tragedi yang menelan ratusan korban jiwa (Tragedi Kanjuruhan), tapi jangan sampai kejadian ini terulang lagi," kata Marian Mihail , Minggu (6/8/2023).
Menurut pelatih berkebangsaan Rumania ini, jika setiap kali sebuah tim mengalami kekalahan, kemudian suporter tak puas lalu turun ke lapangan meluapkan emosi, tentu bukan hal baik bagi sepak bola Indonesia ke depannya.
Mihail bilang jika suporter kecewa dengan penampilan timnya, maka bisa mengungkapkan emosi dengan cara lain yang lebih baik.
Ia pun menegaskan jika tidak anti dengan kritik dari siapapun termasuk suporter yang mencintai klub.
"Saya paham ketika tim bermain di top level sebuah liga, akan banyak tuntutan atau tekanan yang diberikan fans. Jika permainan tim tidak sesuai ekspektasi, mereka pasti akan kecewa," kata Mihail.
"Tapi bukan berarti apa yang terjadi setelah pertandingan itu adalah hal yang benar, menurut saya ini bukan contoh yang bagus untuk sepak bola Indonesia. Saya juga melihat ketika ada tim lain kalah di kandang, tapi mereka bisa menahan, mereka menyampaikan emosi dengan cara lain," sambungnya.
Sebagai informasi, laga PSS Sleman vs Persija Jakarta berakhir dengan skor 1-3 untuk tim tamu.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)