Jalur Gumitir Ditutup

Perbaikan Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap untuk Cegah Longsor

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASANG BERONJONG: Proyek perbaikan jalan ditikungan Khokap Jalur Gumitir Jember, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025) Kontraktor pelaksana mulai melakukan pemasangan beronjong.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Perbaikan Jalur Gumitir, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak hanya dilakukan di kilometer 233+500 atau tikungan Mbah Singo. Saat ini, perbaikan juga berlangsung di kilometer 235+650 atau tepatnya di tikungan Khokap, salah satu titik rawan longsor.

Pihak pelaksana mulai memasang beronjong di tikungan Khokap. Beronjong adalah rangkaian kawat berbentuk kotak persegi yang diisi pecahan batu untuk menahan tanah agar tidak mudah longsor, Jumat (22/8/2025).

Material ini dipasang di lokasi bekas longsor dengan kedalaman galian sekitar dua meter. 

Sebelumnya, tim proyek telah melakukan pengeboran bored pile di 15 titik dengan kedalaman bervariasi, mulai 12 hingga 17 meter.

“Setelah dilakukan pengeboran bored pile, selanjutnya kami lakukan pemasangan beronjong,” ujar Muafi, Koordinator Pelaksanaan Proyek di lapangan.

Baca juga: Bupati Indah Apresiasi Pemerintah Pusat Serap 1.000 Ton Gula Petani Lumajang

Menurut Muafi yang akrab disapa Afi, pemasangan beronjong setinggi dua meter ini ditujukan untuk memperkuat bahu jalan. Setelah tahap ini selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan caping beam di atas bored pile.

“Karena ini bekas longsoran, maka harus diurug dulu agar bisa dijadikan pijakan dan dilewati drainase. Beronjong ini penting untuk menguatkan tanah agar tidak geser,” jelasnya.

Afi menambahkan, pihaknya mengerahkan 10 pekerja yang harus lembur demi mengejar target penyelesaian sebelum 24 September 2025.

Perbaikan jalur di tikungan Khokap ternyata dibiayai menggunakan anggaran tidak terduga (force majeure) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalnya, titik tersebut termasuk area bekas longsoran yang masuk kategori bencana alam.

Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, menyebutkan dana yang dikucurkan mencapai sekitar Rp1 miliar.

“Anggarannya berasal dari pos force majeure, atau anggaran tidak terduga yang dikeluarkan ketika terjadi bencana. Longsor termasuk kategori itu,” kata David, Sabtu (22/8/2025).

Baca juga: Bondowoso Resmikan Mal Pelayanan Publik, Hadirkan 126 Layanan dalam Satu Gedung

Meski bukan proyek yang direncanakan sejak awal, David meminta kontraktor menggunakan material berkualitas, setara dengan perbaikan di tikungan Mbah Sengo.

“Konsepnya harus sama, tetap dilakukan bored pile walaupun ukuran kedalamannya berbeda. Di Khokap ada yang 15 meter, ada yang 17 meter, sedangkan di Mbah Singo kedalamannya bisa sampai 27 meter,” jelasnya.

David menambahkan, kondisi kedua lokasi proyek memang berbeda. Jika di Mbah Singo masalahnya pada sudut kemiringan jalan yang rawan membuat kendaraan terguling, maka di Khokap tantangannya adalah longsor.

“Kami berharap pekerjaan ini bisa selesai sebelum 24 September, sehingga Jalur Gumitir bisa kembali dibuka dua arah,” tambah legislator Fraksi Partai NasDem tersebut.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)