TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Belakangan ini viral di media sosial kabar calon presiden ditembak mati saat kampanye.
Aksi penembakan mati calon presiden tersebut diduga dilakukan oleh kelompok geng kriminal.
Insiden tersebut diketahui terjadi di Ekuador.
Adapun kabar kematian calon presiden tersebut disampaikan oleh Presiden Ekuador, Guillermo Lasso di media sosial Twitter atau X, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Program Deradikalisasi Berhasil, Dua Napiter JAD dan Jamaah Islamiyah Ikrar Setia ke NKRI
Adapun sosok kandidat presiden ditembak saat kampanye adalah Fernando Villavicencio.
Geng kriminal diyakini sebagai pelaku pembunuhan dari kandidat untuk pemilihan Presiden Ekuador.
Terkait pembunuhan Villavicencio, Lasso berjanji kejahatan bakal mendapatkan ganjaran.
Dikutip dari The Guardian, media lokal melaporkan bahwa Villavicencio, yang saat ini memiliki 7,5 persen suara, telah ditembak saat kampanye di Ibu Kota Quito.
“Untuk kenangan dan perjuangannya, saya meyakinkan Anda bahwa kejahatan akan mendapatkan ganjarannya,” kata Lasso di X, dikutip TribunJatim.com dari kompas.tv.
Ia menambahkan dirinya sangat marah dan terkejut atas pembunuhan Villavicencio.
“Solidaritas dan duka cita saya untuk istri dan putrinya,” kata Lasso.
Lasso pun menambahkan kabinet keamanannya akan melakukan pertemuan sesegera mungkin.
Pembunuhan itu terjadi di tengah gelombang kekerasan yang mengejutkan di Ekuador, dengan meningkatnya perdagangan narkoba dan pembunuhan.
“Organisasi kejahatan telah keterlaluan, tapi mereka akan merasakan beban hukum sepenuhnya,” ucap Lasso.
Villavicencio yang berasal dari Povinsi Chimborazo, merupakan kandidat dari Partai Gerakan Membangun Ekuador.
Ia merupakan mantan anggota serikat di Perusahaan minyak Petroecuador, dan kemudian menjadi jurnalis yang mengecam kerugian kontrak minyak senilai jutaan dolar.
Ia juga menjadi salah satu suara paling kritis terhadap korupsi di Ekuador, terutama selama pemerintahan mantan presiden Rafel Correa dari 2007 hingga 2017.
Villavicencio kemudian dihukum 18 bulan penjara karena pencemaran nama baik yang dibuat terhadap mantan presiden.
Ia kemudian melarikan diri ke wilayah pribumi di Ekuador dan kemudian diberi suaka di Peru.
Sebagai seorang legislator, Villavicencio dikritik oleh oposisi karena menghalangi proses pemakzulan Lasso tahun ini, yang menyebabkan pemilihan umum lebih awal.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)