TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemerkosaan anak di bawah umur kembali terjadi di Jember. Seorang gadis 15 tahun di Jember menjadi korban pemerkosaan. Dia ditemukan warga di tengah kebun, pinus sekitar Kecamatan Bangsalsari, Jember.
Keluarga korban, R (27), melaporkan kejadian ini ke Mapolres Jember, Senin (2/9/2023).
Pria asal Kecamatan Bangsalsari Jember ini, juga melaporkan HS (33), seorang pria yang diduga pelaku pemerkosaan.
KBO Satreskrim Polres Jember Ipda Dwi Sugiyanto mengatakan pemerkosaan tersebut terjadi dua minggu lalu, dan sekarang masih dalam penyelidikan.
"Saat ini proses dalam penyelidikan, sekarang pelapor dan korban masih diambil keterangan oleh penyidik," ujarnya.
Berdasarkan keterangan sementara, kata dia, setelah diperkosa korban ditemukan oleh warga sudah dalam keadaan linglung dan hilang kesadaran.
"Diduga mungkin dikasih obat-obatan atau minuman keras. Saat ini kami masih melakukan pendalaman terkait pelaporan itu dan sekarang pelapor masih dilakukan interogasi oleh penyidik PPA Polres Jember," tutur Dwi.
Baca juga: Tahun Ini Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Probolinggo Meningkat, 18 Orang Meninggal Dunia
Kabarnya, kata Dwi, warga yang menemukan di lokasi perkebunan yang ada di Kecamatan Bangsalsari Jember belum sempat membawa korban ke rumah sakit.
"Korban saat ditemukan itu sudah berada di salah satu rumah warga. Korban sendiri juga belum sempat dibawa ke Rumah Sakit dan pada saat dilaporkan. Jadi masih dilakukan visum oleh Polres Jember," imbuhnya.
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Jember, Indi Naida, yang mendampingi korban mengungkapkan pertama kali ditemukan warga di semak-semak pepohonan pinus sekitar Kecamatan Bangsalsari, Jember.
"Saat ditemukan kondisinya saat itu lemas sehingga harus digendong oleh banyak warga," ungkapnya.
Baca juga: Lirik Lagu Lemah Teles yang Dinyanyikan Happy Asmara dan Chord Gitar, Viral di Media Sosial
Kronologi pemerkosaan tersebut menurut pengakuan korban , Kata Indi, adik tiri pelapor ini diajak dua orang temannya untuk menemui terduga pelaku.
"Korban kenal dengan terduga pelaku lewat aplikasi medsos, berlanjut ke whatsapp dan janjian ketemuan. Tapi saat bertemu, dua temannya itu pergi meninggalkan terduga pelaku dan korban," paparnya.
Saat pertemuan itu, lanjut dia, korban mengaku diiming-imingi akan dibelikan kacamata, bila mau diajak pelaku pergi di Desa Panti, Kecamatan Panti.
Setelah itu, kata Indi, mereka berdua menuju ke lokasi tersebut berboncengan naik sepeda motor.
Baca juga: Sinopsis dan Link Streaming Drakor Behind Your Touch, Kisah Dokter & Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan