Demam Berdarah

Tahun Ini Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Probolinggo Meningkat, 18 Orang Meninggal Dunia

18 warga meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
Net
Ilustrasi nyamuk Demam Berdarah Dengue 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2023, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Bahkan 18 warga meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Veronica mengatakan totalnya dari Januari hingga pekan ketiga September 2023, terdapat 315 kasus DBD.

Jumlah tersebut meningkat dibanding 2022 yakni sebanyak 274 kasus DBD.

Baca juga: Lirik Lagu Lemah Teles yang Dinyanyikan Happy Asmara dan Chord Gitar, Viral di Media Sosial

"Tahun ini kasus DBD di Kabupaten Probolinggo meningkat daripada tahun sebelumnya, 2022. Peningkatannya terjadi di musim kemarau," katanya, Senin (2/10/2023).

Dewi melanjutkan, angka kematian akibat DBD pada 2023 juga naik, menyentuh 18 kasus.

Kasus kematian gegara DBD ini, antara lain berada di wilayah Kecamatan Bantaran 1 kasus, Paiton 2 kasus, Banyuanyar 1 kasus, Tongas 1 kasus, Tiris 1 kasus, Gending 3 kasus, Kraksaan 3 kasus, Maron 1 Kasus, Pajarakan 1 kasus, Krejengan 2 kasus, dan Pakuniran 1 kasus.

Sedangkan data DBD di 2022 sebanyak 13 pasien meninggal dunia.

"Oleh karena itu, saat ini kami memantau wilayah kecamatan yang angka kematian pasien DBD lebih dari satu (Gending, Kraksaan, Paiton, dan Krejengan)," sebutnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak menganggap DBD sebagai demam biasa.

Baca juga: Sinopsis dan Link Streaming Drakor Behind Your Touch, Kisah Dokter & Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan

Sebab, jika penanganan pasien DBD terlambat, dampak paling fatal, bisa menyebabkan meninggal dunia.

"Sosialisasi rutin seperti pengetahuan dasar, mulai pencegahan hingga penanganan sudah dilakukan. Juga melalui gerakan seperti 1 rumah 1 juru pemantau jentik hingga melakukan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus," paparnya.

Dewi mengungkapkan keaktifan warga dalam memberantas sarang nyamuk di rumah atau lingkungan sekitar penting guna menekan angka kasus DBD.

Upaya itu bisa dilakukan lewat gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Kami juga sudah bersurat ke pemerintah daerah untuk menetapkan KLB (Kasus Luar Biasa) terkait peningkatan ini," ucapnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved