Beras SPHP Langka

Bulog Kurangi Pengiriman, Sudah 2 Minggu Beras Subsidi SPHP di Bojonegoro Langka

Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anita saat mengecek kualitas beras yang dijualnya di Pasar Kota Bojonegoro, Minggu (11/2/2024) siang.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BOJONEGORO - Di awal 2024, ketersediaan dan harga beras menjadi masalah  di Jawa Timur (Jatim) salah satunya di Kabupaten Bojonegoro.

Di kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) ini, beras negara yakni Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengalami kelangkaan.

Pantauan di Pasar Kota Bojonegoro, Minggu (11/1/2024), lapak-lapak pedagang  bermitra dengan BULOG dalam menjual Beras SPHP, tak tampak menjual beras disubsisidi oleh negara tersebut.

Salah satu pedagang Beras SPHP di Pasar Kota Bojonegoro yakni Mochtar mengatakan, memang sejak dua minggu lalu hingga saat ini, Beras SPHP mengalami kelangkaan.

Baca juga: Pamit Akhir Jabatan saat Kunjungan di Banyuwangi, Khofifah: Saya dan Pak Emil akan Maju Kembali

"Minat masyarakat terhadap Beras SPHP tinggi, tapi barangnya sedikit," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di lapaknya, Minggu (11/2/2024) siang.

Setiap kali beras yang disubsidi pemerintah itu datang di lapaknya, kata dia, beras seharga Rp 54.500 per kemasan lima kilogram tersebut langsung habis dibeli masyarakat dalam hitungan jam.

"Beras SPHP hanya tersedia saat hari pengiriman dari Bulog saja. Selain hari tersebut, Beras SPHP tidak tersedia," imbuh pria asal Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro itu.

Baca juga: Tak Butuh Kylian Mbappe? Ditanya Soal Bintang PSG, Pelatih Real Madrid Sebut Punya Pemain Terbaik

Secara hulu, Mochtar meneruskan, kelangkaan Beras SPHP dipasaran ini disebabkan karena Bulog melakukan pengurangan pasokan beras SPHP ke para pedagang mitranya.

"Pengurangan pasokan terjadi 50 persen. Biasanya, setiap pengiriman, BULOG mengirim 1 ton Beras SPHP. Sejak dua minggu lalu, sekali kirim hanya 500 kwintal saja," tuturnya.

Anita, pedagang SPHP mitra Bulog di Pasar Kota Bojonegoro lainnya mengatakan hal serupa. Dia membenarkan memang saat ini Beras SPHP saat ini langka di pasaran.

"Bulog juga mengurangi pasokan Beras SPHP hingga 50 persen. Biasanya, seminggu sekali saya dipasok Beras SPHP 2 ton. Sejak pertengahan Januari 2024, hanya dipasok 1 ton saja," ujarnya.

Baca juga: Mulai Dibangun, Korban Banjir Bandang Kalibaru Banyuwangi Segera Dapat Hunian Relokasi

Dia meneruskan, langkanya Beras SPHP di pasaran ini tentu menyulitkan masyarakat. Sebab, Beras SPHP itu sesungguhnya "penolong" masyarakat di tengah mahalnya harga semua jenis beras swasta.

"Beras swasta baik yang dikemas maupun yang eceran atau curahan, semua harganya mahal saat ini. Di Pasar Kota Bojonegoro, sudah tidak ada lagi beras seharga Rp 10.000 per kilogram," ungkapnya.

Beras dengan kualitas paling jelek yang di lapaknya, kata Anita, harganya kini Rp 14.000 per kilogram. Beras jenis ini, lanjut dia, normalnya seharga Rp 10.000-11.000 ribu per kilogram.

Baca juga: Kisah Dibalik Kepindahan Nicolo Barella ke Inter Milan, Sempat Tolak Tawaran dari AS Roma

"Saat ini harga beras dapat dikatakan sudah tidak normal. Sejak Desember 2023, harga beras naik terus. Menurut saya, kenaikan harga beras paling parah ya pada awal 2024 ini," imbuhnya.

Terpisah, Pemimpin Cabang Perum Bulog Bojonegoro Ferdian Dharma belum memberi keterangan terkait berita ini. Ketika dimintai konfirmasi, dia meminta waktu untuk membuat jawaban.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Yusab Alfa/TribunJatimTimur.com)