Acara bukber itu kira-kira dihadiri seratus orang. Karena banyak yang tinggal di luar kora, hanya teman-teman yang berada di sekitar Jakarta yang bisa ikut bukber.
Menurut Nuning, salah satu temannya bernama Imam sudah dua tahun tidak bisa ikut bukber meski berada di Jakarta. Imam beralasan dia harus jualan nasi goreng di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Nah, aku spontan aja gitu kepikiran, sini diborong (nasi gorengnya) tapi lo ke sini (bukber) ya," lanjut Nuning.
Saat mendengar tawaran itu, Imam awalnya takut merasa dikerjai.
Akan tetapi akhirnya ia percaya untuk benar-benar membawa dagangannya ke acara bukber.
Padahal, Nuning belum membayar uang DP sebelumnya.
"Dia (Imam) hanya bilang biasanya omset sehari Rp 1 juta. Aku bilang, deal nanti disiapin Rp 1,5 juta," imbuh Nuning.
Setelah diberitahu seperti itu melalui WhatsApp, Imam langsung meluncur ke lokasi bukber dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dia rela menempuh jarak lebih dari 20 kilometer mengendarai motor tua sambil membawa gerobak nasi goreng.
Bukber sambil dagang
Saat mengetahui kehadiran Imam, Nuning mengaku teman-teman seangkatannya bersikap riuh.
"Dia (Imam) hanya bilang biasanya omset sehari Rp 1 juta. Aku bilang, deal nanti disiapin Rp 1,5 juta," imbuh Nuning.
Setelah diberitahu seperti itu melalui WhatsApp, Imam langsung meluncur ke lokasi bukber dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dia rela menempuh jarak lebih dari 20 kilometer mengendarai motor tua sambil membawa gerobak nasi goreng.
Teman-temannya pun saling membagikan perjalanan usaha masing-masing.
Imam juga mengaku ingin berkumpul dengan teman-temannya sejak dulu.
Akan tetapi ia merasa segan, untungnya saat ia datang, semua teman menunggunya.
"Wah luar biasa seneng dia," seru Nuning. Imam bahkan mengajak teman seangkatannya untuk memborong dagangan teman yang lain saat acara bukber tahun depan. Ini dilakukan agar teman lain yang berdagang bisa ikut kumpul.
Menurut dia, orang-orang yang berdagang sepertinya merasa segan untuk gabung acara bukber. Mereka merasa belum sukses seperti teman yang lain.
"Alhamdulillah, sekalinya dateng, ketagihan ikut bukber dia," lanjut Nuning.
Video viral buat usaha ramai
Lebih lanjut, Nuning mengatakan Imam sempat segan karena merasa belum sesukses teman lain yang ikut bukber.
Hal itu ia sampaikan saat acara berlangsung.
Saat tahu itu, Nuning pun membagikan video momen buka bersama yang diakan bersama Imam dan teman seangkatannya melalui TikTok.
"Qadarullah, langsung besok paginya dijawab Allah. Viral video kita," serunya.
Imam bercerita, tetangga di kampungnya sibuk menghubungi dia setelah video tersebut viral di TikTok.
Sang istri juga memantau dan menyukai semua komentar warganet.
"Ketika sedang berjualan, Imam juga banyak ditanya penjual mengenai videonya yang viral di mdia sosial. Begitu tahu dialah penjual nasi goreng yang videonya viral, banyak orang datang membeli dagangannya.
"Tadinya aku kan juga ga enak ya. Takutnya dia merasa terganggu. Alhamdulillah, seneng dia," cerita Nuning.
Setelah tahu videonya viral, Nuning meminta Imam memanfaatkan ketenaran itu untuk promosi jualannya.
Namun, temannya itu merasa dia gagap teknologi (gaptek).
Meski begitu, Imam ikhlas dirinya gaptek sehingga belum bisa memanfaatkan momen tersebut.
"Dia ttap percaya rezeki itu Allah yang atur," imbuh Nuning.
Oleh karena itu, Nuning dan teman-temannya memutuskan terus membuat video untuk mempromosikan dagangan Imam melalui media sosial.
Dia berharap, videonya bisa masuk for you page (FYP) di TikTok.
"Kalau aku, yang penting bisa bermanfaat buat temenku yang jualan aja," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)