Ia bahkan merasa akibat kecanduan game tersebut dia dan anaknya seolah ditelantarkan.
Bahkan ketika anaknya ingin bermain dengan ayahnya, suaminya juga lebih mementingkan bermain game.
“Anaknya pengen main sama ayah pun gak di reken. Ayahnya lebih mentingin game-nya dari pada perasaan anaknya,” ungkapnya.
Hal yang memilukan lagi, Nurhayati mengungkap nasib anaknya yang akhirnya meninggal dunia
“Sampai akhirnya anaknya meninggal, karena tiap hari ngemis kasih sayang ayahnya gak ada gunanya,” tambahnya.
Singkat cerita, Nurhayati mengikhlaskan kepergian anaknya itu dan kembali menjalani kehidupan.
Ia pun membuka lembaran baru dengan membeli rumah baru dengan harapan sikap suaminya bisa berubah.
Nurhayati rela DP rumahnya itu hasil dari dirinya menjual perhiasannya sendiri dan tabungan selama belum menikah.
Namun, kenyataan pahit ternyata terus dialami Nurhayati karena sikap suami tak berubah.
“Di mana-mana selalu game game game dan game, gak ada waktu buat ngobrol sedikit pun bareng istri,” ungkapnya.
Hingga perasaan Nurhayati memuncak saat dirinya hamil lagi.
Ia mengaku berjuang untuk punya anak lagi, namun lagi-lagi sikap suami cuek.
Bahkan Nurhayati mengaku selama hamil dirinya seringkali ditinggal dan keluarganya lah yang menemaninya.
“Selama hamil mau manja pun gak bisa, selalu menghindar, apa guna punya suami kalau begini,” tulisnya.
Karena alasan itulah, Nurhayati memutuskan bercerai dengan suaminya yang diduga kecanduan game tersebut.