Feyenoord selaku tuan rumah tak mau kalah begitu saja, mereka mencoba menciptakan sesuatu lewat Ibrahim Osman.
Namun, aksi Ibrahim Osman belum terlalu maksimal lantaran hanya menghasilkan sepak pojok di menit ketiga.
Dominasi utuh diperlihatkan Inter Milan yang mampu menguasai jalannya laga pada 10 menit laga pembuka.
Menit ke-11, Lautaro Martinez mencoba melepaskan tembakan di dalam kotak penalti, namun diblok lini belakang Feyenoord.
Jalannya laga kedua tim cukup hidup, lantaran Feyenoord dan Inter Milan sama-sama kompak jual beli serangan.
Gol cepat sepertinya menjadi incaran kedua tim guna mendapatkan momentum pertandingan.
Lini pertahanan Feyenoord dan Inter Milan terlihat cukup kokoh dalam menetralisir serangan lawannya masing-masing pada 15 menit laga pembuka.
Ibrahim Osman kembali mengancam Inter Milan, namun sepakan yang coba ia lepaskan mentah dihalau Josep Martinez.
Menit ke-27, laga terpaksa dihentikan sementara, karena salah satu pemain tuan rumah yakni Jeyland Mitchell mengalami cedera.
Laga kembali dilanjutkan, di mana Feyenoord lebih fleksibel permainannya dan semakin menggigit permainannya ketimbang Inter Milan.
Inter Milan hampir saja mencetak gol pemecah kebuntuan, jika sepakan Lautaro Martinez tidak diblok secara tepat waktu oleh bek tuan rumah.
30 menit laga berlangsung, skor pertandingan masih imbang tanpa gol, kedua tim masih mengalami deadlock dalam hal penyelesaian akhir.
Tendangan spekulasi coba dilakukan oleh Jakub Moder dengan melepaskan tembakan jarak jauh, meskipun arahnya tepat ke gawang lawan, namun tidak terlalu keras sehingga bisa dimentahkan.
Tidak mengherankan jika Feyenoord berhasil menyingkirkan AC Milan pada fase sebelumnya, Inter Milan pun seperti kesulitan mengembangkan permainannya melawan klub asal Belanda tersebut.
Francesco Acerbi mencoba menciptakan peluang berbahaya, namun sepakan setengah volinya di kotak penalti lawan, belum terlalu membahayakan kiper lawan.