Idul Adha 2025

Jelang Idul Adha 2025, Tak Ada Temuan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Banyuwangi

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI: Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menyatakan tak ada temuan kasus PMK menjelang Idul Adha. Pemantauan akan terus dilakukan hingga pelaksanaan kurban.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Menjelang hari raya Idul Adha 2025, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi memastikan tidak ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Banyuwangi hingga saat ini. Dispertan rutin melakukan pemantauan ke lapak-lapak penjual hewan kurban.

“Sudah 18 hari Dispertan keliling lakukan pemeriksaan, tidak ada kasus baru penyebaran PMK, laporan juga tidak ada,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Ilham Juanda, Senin (2/6/2025).

Baca juga: Viral Video Tarif Parkir Bus Rp 800 Ribu di PIPP Blitar, Kunjungan ke Makam Bung Karno Sepi

Dispertan sendiri, imbuh Ilham, rutin melakukan pemeriksaan terhadap lapak-lapak penjual hewan kurban, terutama yang berada di sekitar pusat kota dan wilayah pinggiran.

Selain PMK, tim lapangan Dispertan juga tidak menemukan penyakit menular strategis lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE) pada hewan kurban.

“Penularan penyakit strategis lainnya seperti LSD, SE dan sebagainya tidak kita temukan dalam pemeriksaan, sampai hari ini,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto.

Baca juga: Viral Video Tarif Parkir Bus Rp 800 Ribu di PIPP Blitar, Ini Penjelasan Disbudpar

Pekan ini, tim petugas Dispertan telah menyisir sejumlah lapak musiman yang tersebar di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Kepiting, dan kawasan lainnya. Jumlah pelapak hewan kurban terus bertambah. 

“Hari Rabu (28/5/2025) kemarin ada sekitar 10 lapak. Hari ini ada tambahan 4 lapak, jadi totalnya 14 lapak yang sudah kita periksa,” terang Nanang.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Dispertan memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat dan layak potong.

“Tidak ditemukan penyakit di lapak musiman, maupun di pemasok dan produsen kambing. Semua dalam kondisi baik,” ujarnya. 

Baca juga: Manuver Inter Milan di Tengah Abu-abunya Nasib Simone Inzaghi, Lakukan Kontak dengan Pelatih Como

Selain itu, kata Nanang, Dispertan juga meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas hewan kurban, terutama yang berasal dari luar daerah. Saat ini, proses perizinan hewan kurban dari luar daerah telah terintegrasi lewat aplikasi iSIKHNAS, yaitu sistem informasi kesehatan hewan di Indonesia.

Aplikasi tersebut mencatat pergerakan hewan baik antar kabupaten dalam provinsi maupun antar provinsi. Setiap pelaku usaha wajib memiliki rekomendasi keluar dan masuk dari wilayah tujuan. 

"Kami akan terus pantau hewan kurban. Kalau kita amati, semua ternak sehat. Tidak ditemukan penyakit menular strategis lainnya,” tutup Nanang.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)