Fenomena Bendera One Piece

Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Antara Tren Media Sosial dan Etika Merayakan Kemerdekaan

Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JOLLY ROGER: Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Selasa (5/8/2025). Bendera Jolly Roger yang merupakan bendera bajak laut di serial anime One Piece, kian marak muncul di media sosial menjelang Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Viral di media sosial pengibaran bendera bajak laut Jolly Roger ala anime One Piece, di sejumlah daerah menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Meskipun sebagian masyarakat ini hanyalah bentuk kreativitas mengikuti tren media sosial, namun hal ini menuai respon serius dari sejumlah pihak.

Seperti di Tuban Jawa Timur, seorang warga berinisial A (26 tahun) di Kecamatan Kerek, mengibarkan bendera One Piece di depan rumahnya. Dia mengaku hanya ikut-ikutan tren di platform TikTok dan tidak memiliki niat buruk.

“Sebenarnya cuma Fomo, ikut-ikutan kayak di tren TikTok, selain itu juga suka animenya,” kata A, Sabtu (2/8/2025).

Namun, aksinya itu berujung serius. Rumah A didatangi aparat gabungan dari Polsek, Koramil, kecamatan, desa, hingga intel Kodim. Bendera disita, dan A diminta mengingatkan teman-temannya agar tidak melakukan hal serupa.

Tak hanya di Kerek, dua bendera lain di Kecamatan Singgahan dan Montong juga ditertibkan oleh aparat.

Baca juga: Sekda Lumajang Ajak Warga Hanya Kibarkan Bendera Merah Putih 

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban, M. Miyadi, menyebut kasus ini sebenarnya bukan masalah besar. “Sebetulnya urusan ini adalah urusan kecil yang dibesar-besarkan,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

Namun, Miyadi tetap mengingatkan pentingnya menjaga norma dan estetika dalam merayakan HUT RI.

“Menjadi kewajiban kita bersama untuk merayakan kemerdekaan, tapi tetap harus dilakukan dengan estetika yang santun serta menjauhi pelanggaran norma dan budaya kita,” imbuhnya.

Soal penertiban bendera, Miyadi menyatakan tindakan itu tergantung pada apakah benda yang disita termasuk barang yang dilarang atau tidak.

Baca juga: Mas Adi Dorong Koperasi Pasuruan Adaptif, Aktif, dan Berdaya Saing

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, mengatakan belum ada edaran resmi maupun sanksi dari pemerintah pusat atau provinsi terkait fenomena bendera One Piece.

Banyak pemerintah daerah yang juga merespon fenomena ini. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, memilih untuk tidak meributkan fenomena ini. Ia menyebut, selama tidak meresahkan masyarakat, pengibaran bendera kreatif semacam itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

“Itu kan seperti bendera Pramuka atau bendera organisasi lain. Asal tidak meresahkan, saya rasa tidak masalah,” tegasnya.

Pemkab Tulungagung memilih membagikan ribuan bendera Merah Putih ke warga, sebagai bagian dari gerakan nasional pembagian bendera.

Sementara di Surabaya, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widiyatmoko (Cak Yebe), memilih sikap tegas. Politisi Gerindra itu mengingatkan agar pengibaran simbol-simbol fiksi, termasuk bendera bajak laut, tidak dilakukan saat perayaan kemerdekaan.

Baca juga: Kapolsek Gempol Bantah Tudingan Tidak Menindaklanjuti Laporan Pencurian Motor

“Pemkot harus tegas apabila ditemukan pengibaran bendera One Piece di Surabaya. Jangan sampai Surabaya ikut-ikutan dan mengganggu kondusivitas,” ujarnya.

Seruan serupa datang dari Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono. Ia mengajak masyarakat untuk hanya mengibarkan bendera Merah Putih selama bulan Agustus sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan.

“Kibarkan Merah Putih di rumah kita. Ini bentuk penghormatan kita kepada para pejuang,” katanya.

Agus juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terbawa arus tren yang bisa mengaburkan nilai-nilai nasionalisme.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)