TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi puluhan ribu siswa sekolah di Kabupaten Situbondo resmi dimulai pada Selasa (19/8/2025).
Pelaksanaan perdana dilakukan serentak di lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di lima kecamatan.
Koordinator Wilayah SPPG Situbondo, M. Haekal Riski Fajerial, mengatakan bahwa tahap awal program MBG ini difokuskan di lima lokasi.
“Ya, di lima SPPG serentak memulai operasional pada hari ini, Selasa (19/08/2025),” ujarnya.
Baca juga: Sinyal Gabung Persebaya? Sudah 3 Laga, Marselino Ferdinan Tak Terlihat di Skuad Oxford United
Adapun lima SPPG yang mulai beroperasi yaitu Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo; Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji; Desa Klatakan, Kecamatan Kendit; Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan; Desa Buduan, Kecamatan Suboh
Menurut Haekal, jumlah siswa penerima manfaat di SPPG Desa Kotakan saja mencapai 2.832 anak. Sementara itu, total penerima di lima SPPG diperkirakan sekitar 20 ribu siswa. Meski demikian, angka keseluruhan untuk Kabupaten Situbondo belum bisa dipastikan karena masih ada penambahan dapur SPPG yang akan beroperasi secara bertahap.
Baca juga: Dalih Kiper Spanyol Soal Chelsea Gagal Menang Lawan Crystal Palace, Singgung Piala Dunia Antarklub
Haekal juga menjelaskan keterlambatan program MBG di Situbondo sebelumnya disebabkan kendala administrasi. Namun, pihaknya kini melakukan percepatan agar program berjalan sesuai target.
“Saya selaku kepala dapur dan koordinator wilayah mendorong semua dapur dan mitra untuk mengikuti standar Badan Gizi Nasional (BGN),” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan, MBG Situbondo bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Haekal menekankan pentingnya melibatkan produsen lokal.
Baca juga: Bobotoh Beri Reaksi Kejutan Usai Persib Bandung Kalah dari Tim Promosi, 1 Pemain Panen Kritikan
“Kami mengupayakan agar pasokan bahan berasal dari petani, peternak, dan nelayan lokal,” jelasnya.
Ia berharap, selain meningkatkan gizi anak sekolah, keterlibatan masyarakat lokal dalam penyediaan bahan pangan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
(TribunJatimTimur.com)