Digitalisasi Bansos Nasional
Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional, Pemerintah Latih Ratusan Agen Perlinsos Banyuwangi
Banyuwangi jadi pilot project digitalisasi bansos nasional. Pemerintah latih agen perlinsos untuk pendaftaran.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Tanti, salah satu pendamping PKH asal Kecamatan Glagah, menilai program ini lebih praktis.
“Pendaftaran hanya butuh satu hingga dua menit. Warga tinggal menunggu hasilnya sekitar satu bulan,” ungkapnya.
Bagi pendaftar yang tidak lolos, sistem akan otomatis memberikan notifikasi alasan penolakan, sekaligus menyediakan fitur sanggah.
“Kami sudah mengatur mekanisme sanggah dalam program ini,” jelas Andika.
Baca juga: Kedokteran Hewan Unair Banyuwangi Bidik Akreditasi Unggul, Ipuk: Dorong Kualitas Peternakan Daerah
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan dukungan penuh Pemkab untuk suksesnya digitalisasi bansos. Ia bahkan berencana memperluas agen perlinsos hingga tingkat desa.
“Agen tidak hanya dari PKH dan TKSK, tapi juga kader Dasa Wisma dan operator desa. Dengan begitu, warga bisa langsung mendaftar melalui perangkat desa tanpa harus mencari pendamping PKH di wilayahnya,” kata Ipuk.
Dengan adanya digitalisasi perlinsos ini, pemerintah berharap distribusi bantuan sosial lebih transparan, akurat, dan menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.