Berita Bondowoso
Dua Ponpes di Bondowoso Jalankan Program Makan Bergizi Gratis untuk Ribuan Santri
Ponpes Manbaul Ulum dan Al Islah di Bondowoso jalankan program makan bergizi gratis bagi santri dan siswa sekitar.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meluas di Kabupaten Bondowoso. Kini, sudah ada dua pondok pesantren (Ponpes) yang mendirikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk santri dan siswa di sekitarnya.
Ponpes pertama yang lebih dulu menjalankan program ini adalah Ponpes Manbaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari. Dapur SPPG di pesantren ini telah beroperasi selama sekitar 10 hari. Menyusul hari ini, Senin (15/9/2025), Ponpes Al Islah di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, juga mulai melaksanakan program serupa.
Baca juga: Perawat RS Bina Sehat Jember Tewas Usai Terlempar dari Dalam Bus, saat Kecelakaan Maut Probolinggo
Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, menyebut kehadiran MBG di pesantren menjadi terobosan penting.
“Ponpes di Bondowoso cukup banyak, tapi pendobrak pertama MBG ada di Manbaul Ulum,” ujarnya usai melakukan peninjauan, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Kesaksian Korban Kecelakaan Maut Probolinggo, Bus Dua Kali Gagal Nanjak dan Bau Sangit
Distribusi hingga ke Sekolah Sekitar
Achmad Yani menjelaskan, SPPG yang ada di pondok pesantren tak hanya menyasar santri, tetapi juga siswa sekolah di sekitar dengan radius hingga 4 kilometer.
Meski begitu penerima manfaat utama tetap santri yang tinggal di dalam lingkungan pesantren.
“Harapannya dominan penerima manfaat di pesantren. Tapi bisa merangkul sekolah di sekitar sesuai kapasitas penerima,” jelasnya.
Dengan tambahan dua SPPG di pesantren ini, total SPPG yang aktif di Bondowoso kini mencapai 13 titik.
Baca juga: 8 Tewas dan 44 Orang Terluka, Polisi Dalami Kecelakaan Bus Probolinggo
Kepala SMKS Manbaul Ulum, Hairul Baqi, merinci dapur SPPG di Ponpes Manbaul Ulum melayani 3.218 penerima MBG. Dari jumlah itu, 1.693 di antaranya santri tingkat PAUD, SMP/MTS, hingga SMA/SMK yang mondok di pesantren.
Sementara sisanya berasal dari empat desa di sekitar pesantren, yaitu Desa Tangsilwetan, Traktakan, Lombokkulon, dan Jumpong.
“Sisanya di luar pondok pesantren,” ujarnya.
Baca juga: Ratusan Orang Salat Jenazah di Halaman Parkir RS Bina Sehat Jember
Menurut Hairul, mekanisme pembagian makanan diatur sesuai ketentuan nasional. Porsi untuk anak PAUD dan kelas 3 SD berbeda dengan porsi untuk siswa kelas 4 SD ke atas.
“Ketentuannya sama dengan SPPG lainnya,” tambahnya.
Baca juga: Perawat RS Bina Sehat Jember Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo Sepekan Setelah Ayah Wafat
Hairul menambahkan, program makan bergizi gratis ini terbukti meningkatkan tingkat kehadiran siswa. Santri dan murid lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar karena kebutuhan gizi mereka lebih terjamin.
“Jadi menjadi salah satu pemantik kehadirannya anak-anak. Kami sangat bersyukur bisa ikut mensukseskan program strategis nasional ini,” tambahnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Makan Bergizi Gratis Bondowoso
SPPG pondok pesantren
Ponpes Manbaul Ulum
Ponpes Al Islah Grujugan
distribusi makanan bergizi santri
TribunJatimTimur.com
Menikmati Konser Sa’langseng di Bondowoso, Lagu Madura Berbalut Fusion |
![]() |
---|
Berusia 30 Tahun, TPA Paguan Bondowoso Overload dan Keluarkan Asap Tiap Hari |
![]() |
---|
Ingin Tebang Pohon di Pinggir Jalan, Ini Aturan dan Biayanya |
![]() |
---|
Kejari Bondowoso Musnahkan Barang Bukti, Terbanyak Narkotika |
![]() |
---|
BPBD Bondowoso Bentuk Sekolah Aman Bencana di Kaki Gunung Raung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.