Badan Geologi Akan Modernisasi Peralatan Pengamatan Gunung Raung Jatim
Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan modernisasi peralatan pengamantan Gunung Raung
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan modernisasi peralatan pengamantan Gunung Raung.
- Badan Geologi survey lokasi persiapan modernisasi peralatan di beberapa stasiun pengamatan di Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan modernisasi peralatan pengamantan Gunung Raung, Jawa Timur.
Modernisasi peralatan Gunung Raung yang terletak di kawasan di Bondowoso rencananya dilakukan di Stasiun Pengamatan Mlaten, Dusun Jampit, Kecamatan Sempol Ijen, dan Dusun Karang Lumbung, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso.
Badan Geologi survey lokasi persiapan modernisasi peralatan di beberapa stasiun pengamatan di Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.
Agung Tri Subekti, Ketua Pos Pengamatan Gunung Raung, mengatakan modernisasi bukan berarti mengubah peralatan, namun melengkapi dan menyempurnakan peralatan yang ada.
Baca juga: Cita Rasa Kopi Spesialti Java Ijen Raung Bondowoso Diekspor ke Taiwan
Seperti peralatan pengamatan juga akan diletakan di dalam bunker beton, dengan pengamanan pagar. Selain itu juga akan dibangun tower radio.
"Akan dibuatkan bunker beton biar lebih aman dari cuaca dan gangguan orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Agung mengatakan modernisasi ini untuk meningkatkan pemantauan Gunung Raung, agar pengamatan pergerakan magma ke permukaan bisa semakin detail, data lebih lengkap, serta perkiraan sumber gempa di bawah permukaan lebih presisi.
Ini bisa memberikan peluang kepada ahli vukanologi mempelajari perubahan fisik pada tubuh gunung api sebelum terjadi erupsi.
"Ini berpeluang untuk memberikan peringatan dini," terangnya.
Baca juga: Bondowoso Ekspor 10 Ton Kopi Spesialti Arabica Java Ijen Raung ke Taiwan
Rata-rata pos pengamatan Gunung Raung di 2 titik tersebut memiliki jarak 7 KM.
Agung mejelaskan sampai saat ini Gunung Raung tetap berada pada status level II. Namun dia mengimbau masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km.
"Jangan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah," ujarnya.
Pada bulan Juni 2025, selama delapan hari terakhir Gunung Raung, terus mengalami erupsi.
Ketinggian kolom abu berkisar antara 400 m, 600 meter, hingga 750 meter sejak 5 Juni 2025 lalu. Tertinggi terjadi pada Kamis 12 Juni 2025, sekitar pukul 04.41 WIB yakni tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak.
(TribunJatimTimur.com)
| Mas Rusdi Usulkan Sawah Kritis dan Tidak Produktif Dialihfungsikan Jadi Kawasan Industri |
|
|---|
| Akhirnya! Persik Dapat Izin Main di Stadion Brawijaya saat Menjamu Semen Padang |
|
|---|
| Update Sinyal Manuver Persija di Bursa Transfer, 1 Bocoran Terkuak, Gaet 2 Pilar Timnas Indonesia? |
|
|---|
| Crystal Palace Bidik Bek Mantan Tim Cristiano Ronaldo untuk Ganti Eks Chelsea, The Blues Kans Tikung |
|
|---|
| Inter Milan Vs AC Milan, 4 Pemain dari Nerazzurri dan Rossoneri Bakal Absen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/POS-PENGAMATAN-Suasan-Pos-Pengamatan-di-Stasiun-Mlaten.jpg)