Tiga Kekuatan Social Capital PDIP Merebut Pemilih Muda di Pemilu 2029

Ringkasan Berita:

• Pemilih muda pada Pemilu 2029 diproyeksikan mencapai lebih dari 60 persen.
• Litbang Kompas menilai PDIP memiliki tiga kekuatan utama sebagai social capital.
• Social capital PDIP selama ini menjadi kekuatan partai, sekaligus tantangan menjelang kontestasi politik lima tahun mendatang.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Pemilu 2029 akan didominasi oleh pemilih muda yang jumlahnya mencapai 60 persen. Untuk itu partai politik harus memiliki strategi tesendiri untuk meraih dominasi tersebut, seperti PDI Perjuangan yang tiga kali menjadi pemenang Pemilu. 

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, memaparkan social capital PDIP selama ini menjadi kekuatan partai, sekaligus tantangan menjelang kontestasi politik lima tahun mendatang.

Tiga Social Capital

Yohan menilai terdapat tiga modal sosial PDIP yang paling kuat berdasarkan survei Litbang Kompas.

• Loyalitas Pemilih

PDIP memiliki tingkat loyalitas pemilih yang sangat tinggi, terutama di Jawa Timur.

“Loyalitas pemilih PDIP nasional adalah 65 persen, sedangkan loyalitas PDIP Jatim mencapai 85 persen,” ujar Yohan, dalam Talkshow RedTalks: Suara Muda untuk Jatim Keren di Dyandra Convention Center, Surabaya, Sabtu (22/11/2025).

• Rekam Jejak Positif

Kemenangan PDIP dalam tiga pemilu berturut-turut merupakan rekam jejak kuat di mata publik.

Apalagi dalam survei Litbang Kompas, 75 persen responden menilai rekam jejak PDIP baik, sehingga dapat meningkatkan citra partai.

• Identitas dan Ideologi Kuat

“Di survei-survei yang dilakukan Litbang Kompas, alasan tertinggi masyarakat memilih PDIP karena ideologi, disusul sosok atau tokoh,” tambah Yohan.

Baca juga: RedTalks PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah : Fasilitasi Anak Muda Jatim Bicara Masa Depan

Kekuatan identitas dan ideologi inilah yang menurut Yohan, dapat menjadi fondasi utama dan membuat PDIP memiliki basis pendukung yang stabil.

Tantangan Utama

Namun menurut Yohan, meski memiliki modal kuat, namun PDIP juga memiliki tantangan terkait struktur generasi pemilih.

"PDIP kebanyakan pemilihnya generasi tua. Ke depan 60 persen pemilih adalah generasi muda,” ujarnya.

Postur pemilih idealnya mencerminkan populasi berbentuk piramida dengan dominasi generasi muda. 

Namun postur pemilih PDIP piramida terbalik, di mana pemilih tua lebih dominan.

Baca juga: Influencer Natkeni RedTalks Wadah Anak Muda Bersuara Gamblang

Situasi ini membuat PDIP harus melakukan peremajaan strategi politik agar tidak kehilangan momentum pada Pemilu 2029.

Merespons tantangan generasi, Yohan memberikan tiga catatan.

• Turun ke rakyat secara konsisten
• Menjaga integritas partai dan kader
• Menepati janji politik

Ini penting karena pemilih muda memiliki karakter yang kritis, rasional, dan menuntut transparansi.

Yohan mengatakan PDIP perlu menyesuaikan pendekatan identitasnya.

Baca juga: RedTalks Siap Digelar, Cara Baru Dekatkan Parpol dengan Anak Muda

“PDIP yang semula bertumpu pada ideologi oriented tidak cukup, ke depan harus berkembang menjadi market-oriented,” katanya.

Yohan juga menekankan untuk menggabungkan strategi digital berbasis segmentasi generasi dengan publikasi success story program-program PDIP, agar pesan politik lebih relevan dan mudah diterima pemilih muda.

Dengan lebih dari 60 persen pemilih muda merupakan kelompok yang menunggu tawaran konkret dari partai politik. 

Karena itu, PDIP perlu merawat pemilih lamanya sekaligus memperluas jangkauan ke pemilih baru dengan pendekatan digital dan narasi program yang lebih segar.

(TribunJatimTimur.com)