Liga Italia

Tergolong Irit saat Belanja Pemain, Inter Milan Rupanya Paling Jor-joran Soal Gaji Pilarnya

Inter Milan rupanya jor-joran soal gaji pilarnya, meski kerap ngirit saat belanja pemain di bursa transfer.

Editor: Luky Setiyawan
ist/inter.it/pixabay/Dimitri Vetsikas
ILUSTRASI INTER MILAN - Ilustrasi Inter Milan dan San Siro, dibuat pada Kamis (10/7/2025). Inter Milan rupanya jor-joran soal gaji pilarnya, meski kerap ngirit saat belanja pemain di bursa transfer. 

Inter Milan 141,5
Juventus 123
Napoli 110,1
AS Roma 107,5
AC Milan 104,5
Lazio 69,9
Fiorentina 60,8
Atalanta 57,9
Como 47,8
Torino 41,2
Bologna 38,5
Sassuolo 33,3
Genoa 27,8
Cremonese 22,8
Udinese 20,5
Parma 20,2
Cagliari 19,9
Hellas Verona 18,2
Lecce 15,9
Pisa 14,7

Pantas Inter Milan Rela Keluar Uang Rp 481 M untuk Gelandang Luar Dugaan dari Prancis, Ini Sebabnya

Sementara itu, Inter Milan memiliki alasan di balik perekrutan gelandang luar dugaan yang ditebus sebesar 481 miliar rupiah di bursa transfer musim panas 2025.

Diketahui, Inter Milan secara mengejutkan merekrut gelandang asal Prancis, Andy Diouf di bursa transfer musim panas ini.

Perekrutan Andy Diouf oleh Inter Milan terbilang kejutan mengingat tak banyak orang duga sang pemain akan bergabung dengan Nerazzurri musim panas ini.

Faktanya, bahkan di penghujung bursa transfer, pemain berusia 22 tahun itu hampir tidak terlihat seperti target utama bagi Nerazzurri.

Namun, hanya dalam beberapa hari menjelang akhir Agustus, Inter Milan bergerak dengan kecepatan kilat untuk merekrut Diouf.

Inter menginvestasikan sekitar 25 juta euro untuk merekrut Andy Diouf dari Lens.

Ini jelas merupakan tanda keseriusan Nerazzurri dalam mengincar pemain timnas Prancis U-21 tersebut.

Kepindahan Inter Milan untuk Diouf menyusul kegagalan upaya mereka untuk mendapatkan gelandang Roma, Manu Kone.

Setelah Kone terbukti tak terjangkau, mereka melirik beberapa gelandang, dan akhirnya memilih Andy Diouf.

Dan seperti yang dicatat Gazzetta dello Sport, Andy Diouf tidak memiliki profil yang sama dengan Manu Kone.

Pemain Prancis ini bukanlah gelandang bertahan yang handal. Perannya di lapangan bukanlah untuk melindungi pertahanan dan merebut bola kembali.

Namun, Diouf memberikan dorongan tanpa henti di lapangan.

Gelandang Prancis itu memungkinkan Inter Milan untuk mengalirkan bola ke lapangan dengan lebih cepat dan langsung.

Dan menurut Gazzetta dello Sport, hal itu adalah sesuatu yang secara khusus diminta oleh pelatih Cristian Chivu dari Inter Milan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved