Ponpes Sidoarjo Ambruk

Banyak Korban Tewas Sulit Didentifikasi, Keluarga Korban Disarankan Menunggu di RS Bhayangkara

Jumlah korban tewas Ponpes Al Khoziny Sidoarjo bertambah lagi menjadi 16 orang. Proses evakuasi dan identifikasi terus berlangsung

Penulis: Mohammad Taufik | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Mohammad Taufik
BERTAHAN: Keluarga korban memilih bertahan di sekitar kompleks pesantren untuk menunggu kabar anggota keluarga mereka. Mereka disarankan menunggu di RS Bhayangkara Surabaya, tempat seluruh korban dibawa untuk identifikasi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Sidoarjo - Jumlah korban meninggal ambruknya bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Tim SAR gabungan menemukan satu lagi korban meninggal dunia, Sabtu (4/10/2025) sore, sekitar pukul 16.15 WIB, sehingga total 16 korban dinyatakan meninggal dunia.

Dari 16 korban tersebut, baru 5 korban yang berhasil diidentifikasi. Sementara 11 korban belum bisa diketahui identitasnya. Untuk itu keluarga korban disarankan menunggu di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. 

Korban terbaru ditemukan di sektor A2, dekat area tempat wudu. Jenazah tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

“Barusan ada satu lagi korban berhasil dievakuasi. Lokasinya di sektor A2,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.

Baca juga: Update Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Jadi 15 Orang, 10 Korban Belum Teridentifikasi Identitasnya

Dari total sekitar 167 orang yang berada di bangunan saat kejadian, 120 orang telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, 103 korban selamat dan dua orang sudah dipulangkan ke rumahnya. Masih ada sekitar 47 orang yang belum ditemukan.

Keluarga Korban Dipusatkan di RS Bhayangkara Surabaya

Sejak peristiwa ini terjadi Senin (29/9/2025), ratusan keluarga korban memilih bertahan di sekitar kompleks pesantren untuk menunggu kabar anggota keluarga mereka. 

Baca juga: Korban Tewas Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Menjadi 14 Orang

Sebagian besar kini diarahkan untuk menunggu di RS Bhayangkara Surabaya, tempat seluruh korban dibawa untuk identifikasi.

“Jenazah korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. Keberadaan keluarga di lokasi hanya untuk menyaksikan proses pencarian,” jelas Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sabtu (4/10/2025).

Suharyanto mengatakan di rumah sakit Bhayangkara telah disediakan tempat berkumpul yang representatif, lengkap dengan logistik, layanan medis, dan pendampingan psikososial dari Polri, Dinas Sosial, serta para relawan. Dukungan ini diberikan agar keluarga korban dapat menghadapi situasi penuh duka dengan lebih tenang.

BNPB bersama BPBD Jawa Timur juga berencana menambah tenda khusus bagi keluarga korban di area RS Bhayangkara. 

Baca juga: Korban Tewas Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Menjadi 14 Orang

Tenda ini akan dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat istirahat, konsumsi, dan layanan kesehatan.

Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi korban melalui metode DVI (Disaster Victim Identification), serta memberikan kenyamanan bagi keluarga yang menunggu hasil identifikasi.

“Di RS Bhayangkara, keluarga korban lebih nyaman. Kami siapkan logistik dan kebutuhan lainnya secara maksimal agar tim SAR bisa bekerja optimal,” lanjut Suharyanto.

BNPB juga meminta pemerintah daerah membentuk posko terpadu sebagai pusat informasi resmi. Posko ini berfungsi menampung laporan anggota keluarga yang masih hilang sekaligus memberikan update resmi mengenai perkembangan operasi pencarian dan penyelamatan.

“Saya minta Pak Dandim, Pak Kapolres, dan unsur pemerintah daerah memberikan layanan terbaik. Semua informasi harus disampaikan secara jelas dan sesuai aturan,” tegas Suharyanto.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved