Berita Probolinggo
Tren Kasus Stunting di Kabupaten Probolinggo Menurun Melalui Penguatan Tim Penurunan Stunting
Pemkab Probolinggo terus berupaya menurunkan persentase angka stunting di kabupaten tersebut sehingga terjadi tren penurunan
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Tren kasus stunting di Kabupaten Probolinggo terus mengalami penurunan. Tren penurunan kasus ini tak terlepas dari kerja keras dari berbagai pihak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan ada perbedaan standar data, awalnya berdasarkan survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) ada di angka 54 persen. Akan tetapi pada survey berikutnya di angka 23 persen.
"Bila berdasarkan Bulan Timbang atau berdasarkan penimbangan langsung seluruh balita angka (stunting) kami di 16 persen - 14,6 persen pada Tahun 2022," katanya, Sabtu (3/12/2022).
Anang berharap pada 2023 mendatang survey SSGI di Kabupaten Probolinggo bisa turun di bawah 20 persen.
Sedang target di Tahun 2024 sesuai dengan arahan dari Presiden RI, Joko Widodo, turun menjadi 14 persen berdasarkan survey SSGI.
"Untuk mewujudkan target tersebut, kami akan melakukan penguatan lini lapangan TPK (Tim Pendampingan Keluarga) dan membangun soliditas TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.
Anang mengungkapkan penurunan kasus stunting di Kabupaten Probolinggo bukanlah pekerjaan yang mudah.
Upaya dalam menekan angka stunting juga menjadi tugas bersama karena persoalan kesehatan berkaitan dengan pola hidup sehat masyarakat.
"Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan melibatkan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo," ungkapnya.
Dia menyebut salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan TPPS.
TPPS dibentuk untuk bertugas melakukan pendampingan pada ibu hamil dan jika ada anak yang terkena stunting maka akan dibantu penambahan gizinya.
"TPPS bertugas memberikan informasi kepada remaja agar menjaga kebersihan tentang reproduksi dan kepada pasangan calon pengantin diberikan pemahaman agar menjaga kesehatan saat hamil. Kami juga berikan imunisasi secara lengkap kepada balita," pungkasnya.
(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)