Erupsi Semeru

Tak Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Wisata Gunung Bromo Tetap Buka

Wisata Gunung Bromo dan aktivitas warga Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tetap berjalan normal.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur.com/danendra kusuma
Gunung Bromo berstatus Waspada atau Level II, tak terdampak erupsi Gunung Semeru, Senin (5/12/2022). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo-Kasawan Gunung Bromo dipastikan tak terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi, Minggu (4/12/2022).

Wisata Gunung Bromo dan aktivitas warga Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tetap berjalan normal.

Gunung Semeru dan Gunung Bromo sama-sama masuk wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) atau berjarak 30-50 km.

Staff Pos Pengamatan Gunung Api Bromo Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Budi Marwanto mengatakan tidak ada dampak yang ditimbulkan pasca erupsi Gunung Semeru.

Pihaknya tak mendeteksi adanya hujan abu vulkanik Gunung Semeru yang turun di kawasan Gunung Bromo.

Meski saat erupsi Gunung Semeru dilaporkan memuntahkan awan panas guguran (APG) sejauh 7 km.

"Tidak ada dampak yang ditimbulkan erupsi Gunung Semeru di kawasan Gunung Bromo," katanya, Senin (5/12/2022).

Budi menyebut peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru, kemarin, tak berimbas ke Gunung Bromo.

Gunung Bromo masih dalam status Waspada atau Level II.

Selain itu, seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mencatat gempa tremor kecil menerus dengan amplitudo maksimal 0,5 hingga 1 milimeter, dominan 0, 5 milimeter pada gunung setinggi 2.328 mdpl itu.

"Erupsi Gunung Semeru tidak berdampak pada aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Gunung Bromo berstatus Waspada atau level II. Kendati demikian, sesuai rekomendasi, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah Gunung Bromo," paparnya.

Sementara karena tidak ada dampak berarti, wisatawan Gunung Bromo dan warga Tengger tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Sejumlah wisatawan tampak menikmati pesona keindahan panorama alam Gunung Bromo. Terlihat juga warga Tengger bercocok tanam di ladang.

Wisatawan asal Bali, Gede Suryawan (25) menjelaskan, dirinya sengaja datang ke Gunung Bromo karena penasaran dengan keelokan lanskapnya.

Ia berangkat langsung dari Bali, hari ini, sekira pukul 02.00 WIB.

Dia berangkat bersama tiga koleganya mengendarai motor.

"Saya tiba di Gunung Bromo pukul 09.30 WIB. Rasa penasaran saya terbayar tuntas. Saya takjub dengan keindahan Gunung Bromo," terangnya.

Warga Tengger yang berdomisili di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Ngatemi (45) menyebut ia tak merasakan dampak erupsi Gunung Semeru.

Oleh sebab itu, kegiatan menanam kentang di ladang tetap dilakukannya.

"Tidak ada dampak dari erupsi Gunung Semeru yang saya rasakan. Sehingga, saya tetap bercocok tanam," katanya.

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved