Berita Pasuruan

Kompetisi Inovasi Layanan Publik Pemkot Pasuruan Sudah Temukan Tiga Pemenang

Kompetisi Layanan Inovasi Publik Tahun 2022 yang digelar Pemkot Pasuruan sudah memasuki babak akhir, dan menemukan tiga pemenangnya

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menutup Kolabik Pemkot Pasuruan 2022 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kolabik) Kota Pasuruan memasuki babak akhir. Kolabik merupakan ajang untuk memacu unit penyelenggara pelayanan publik pemerintah dalam mengemukakan gagasan dan ide baru bagi proses pelayanan masyarakat.

Kolabik yang diselenggrakan Pemkot Pasuruan selama dua bulan ini sudah menemukan pemenangnya. Ada tiga pemenang yang inovasi layanannya dinilai lebih baik diantara 54 inovasi lainnya.

Ada tim juri khusus yang disiapkan untuk menilai inovasi ini. Prosesi penyerahan penghargaan kompetisi tersebut dilakukan di Ballroom Hotel BJ Perdana Kota Pasuruan, Kamis (22/12/2022).

Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan apresiasi yang tinggi ke para peserta atas penyelenggaraan Kolabik ini. Semuanya antusias mengikuti even adu inovasi layanan tersebut.

Disampaikan dia, era sekarang ini, pelayanan publik dituntut untuk menciptakan terobosan-terobosan baru yang mampu menyederhanakan dan memepermudah akses masyarakat terhadap sebuah layanan.

"Saya mengamati dan melihat langsung inovasi yang ditampilkan oleh Puskesmas, sekolah, maupun OPD. Dari situ kami bisa menyimpulkan inovasi memang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan," ujar Mas Adi, panggilan akrab Wawali.

Menurutnya inovasi yang baik adalah inovasi yang memiliki dampak. Dampak yang dimaksud adalah bagaimana melalui inovasi membuat pelayanan menjadi semakin mudah, cepat, dan murah.

"Inovasi bukan hanya asal beda. Inovasi harus punya nilai dan manfaat lebih. Kalau hanya casingnya saja, maka tidak akan ada dampak apapun yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.

Mas Adi juga menyampaikan pesan kepada seluruh unit penyelenggara pelayanan publik untuk tidak berhenti melakukan inovasi. Ia berharap agar inovasi yang telah disusun tetap dilanjutkan secara berkesinambungan.

"Jangan karena lombanya sudah selesai, dapat piala, hanya dipajang namun harus ditindaklanjuti. Anda harus memahami bahwa inovasi yang kita lakukan bukan berorientasi pada bisnis,” ungkapnya.

Ia menyebut, pengukuran tingkat manfaat dari inovasi menjadi penting untuk dilakukan sebab inovasi sangatlah dinamis.

"Jika hari ini program A dikatakan sebagai sebuah inovasi, belum tentu dalam 2-3 tahun kedepan inovasi ini masih relevan dengan kebutuhan masyarakat. Harus mengikuti perkembangan.

Terakhir, Mas Adi berpesan kepada seluruh perangkat daerah agar dalam menciptakan sebuah inovasi beroriantasi pada tujuan bersama menuju Pasuruan Kota Madinah.

"Jangan ada ego sektoral" tutupnya.  

 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved