Berita Situbondo

Sudah Dua Minggu, Puluhan Calon Penumpang Menginap di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Puluhan penumpang kapal tujuan kepulauan Raas dan Kangean Madura, terpaksa menginap selama dua minggu di Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Izi Hartono
Puluhan calon penumpang tujuan Raas dan Kangean Madura, sudah 2 minggu tertahan di Pelabuhan Jangkar 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Puluhan penumpang kapal tujuan kepulauan Raas dan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, terpaksa menginap selama dua minggu di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo.

Ini karena kapal yang akan membawa mereka ke Pulau Madura tidak boleh berangkat akibat cuaca buruk.

Akibatnya sekitar 38 penumpang menginap di ruang tunggu Pelabuhan Jangkar bahkan hingga dua minggu.

Bagi calon penumpang dari Situbondi menuju Raas dan Kangean, moda transportasi kapal menjadi satu-satunya pilihan. Ini karena untuk menuju ke dua daerah tersebut tidak bisa menggunakan moda transportasi lainnya.

H Yasin Maulana, calon penumpang kapal yang tertahan mengatakan, dirinya sudah dua minggu tidak bisa pulang ke kampung halamannya karena cuaca buruk.

"Ya cuaca memang tidak baik tapi kami berharap pelayanan tempat di pehatikan pihak pemerintah ," ujar H Yasin Maulana.

Ia berharap jika kondisi cuaca mulai membaik kapal penyeberangan segara diberangkatkan.

"Selama di sini kami menunggu dan menunggu," katanya.

Dikatakan, sejauh dirinya belum mendapat kepastian kapan kapal akan diberangkat dari Pelabuhan Jangkar ini

"Sampai sekarang belum jelas kapan kapal berangkat," tukasnya.

Bahkan terdapat penumpang yang telah kehabisan bekal selama menginap di pelabuhan. Seperti yang dialami Samsul Adin, bekal selama menunggu di pelabuhan ini sudah banyak yang habis.

"Nasi di sini mahal, sekali makan Rp 20.000 dengan minumnya," kata Samsul.

Tak hanya warga yang tertahan, puluhan truk yang membawa sembako dan barang lainnya juga harus menunggu di areal pelabuhan penyeberangan kapal Fery yang ada di Situbondo tersebut.

Para supir truk khawatir bahan pokok yang akan dikirim ke Madura tersebut akan busuk.

Seperti Hasanuddin supir truk asal Kangean, Madura, mengaku sudah hampir dua minggu truknya tertahan di pelabuhan karena tidak ada kapal yang berangkat.

"Yang paling dikawatirkan itu telur karena saya takut busuk," ujar Hasanuddin.

Dia mengatakan sejumlah kebutuhan pokok yang dibawanya ini rencananya akan dijual atau diecer kembali ke toko-toko yang ada di kepulauan Kangean, Madura.

"Untuk kebutuhan yang lain masih aman, tapi kalau telur pasti rusak. Totalnya ada sekitar 20 ton telur. Ya kami berharap telur yang saya bawa ini tidak rusak semua dan masih ada yang bagus agar bisa dijual ke toko toko langganan saya," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi Wilker Pelabuhan Jangkar, Tri Wahyono mengatakan, sejak 23 Desember 2022 para penumpang kapal yang tertahan di Pelabuhan Jangkar ini dikarena faktor cuaca yang tidak baik.

"Mudah mudahan diberi kelancaran tanggal 6 Januari 2023 para penumpang bisa diberangkatkan ke tujuannya," kata Tri Wahyono.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan rapat untuk membahas persiapan kesiapan pemberangkatan kapal di Pelabuhan Jangkar ini, baik operator dan pihak UPT dan Dinas Perhubungan Jawa Timur.

"Cuaca aman kapal akan kita berangkatkan," tegas Tri Wahyono.

Terkait puluhan penumpang yang tertahan ini, kata Tri Wahyono, pihaknya telah memberikan bantuan makan satu kali dalam sehari serta menyediakan tempat tidur bagi penumpang yang ada di ruang tunggu pelabuhan.

"Mereka kita sediakan kasur dan sarana yang lain," katanya

(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved