Berita Pasuruan

Jelang Kongres PSSI Pasuruan, Asprov PSSI Jatim Mendadak Kurangi Jumlah Voters

Jumlah voters PSSI Pasuruan yang sebelumnya 42, mendadak dikurangi Asprov PSSI Jatim menjadi 27 voters.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Perwakilan klub anggota Askab PSSI Kabupaten Pasuruan saat mendatangai Asprov PSSI Jawa Timur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM , Pasuruan - Belum selesai masalah jadwal pelaksanaan kongres Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Pasuruan, kini muncul masalah baru yang semakin membuat kusut wajah sepak bola Kabupaten Pasuruan.

Sejumlah klub yang memiliki hak suara atau voters memprotes kebijakan Asosisasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim setelah mengeluarkan surat yang berisikan pemberitahuan jumlah voter dalam kongres.

Dalam protes nomor 519/B/PSSI-Jatim/XII/2022 yang dikirimkan 21 Desember 2022 itu diberitahukan bahwa jumlah voter dalam kongres Askab PSSI Kabupaten Pasuruan itu hanya 27 voters yang terdiri dari 26 klub anggota dan 1 asosisasi futsal, padahal sebelumnya terdapat 42 voters.

Itu surat resmi yang ditandatangani Sekretaris Asprov PSSI Dyah Puspito Rini. Bagi mereka surat ini terkesan memberangus hak - hak pemilik klub dan mencederai keputusan yang sudah disepakati sebelumnya.

5 Desember 2022, digelar rapat Koodinasi di Kantor KONI Kabupaten Pasuruan yang dipimpin langsung Plt Ketua Askab PSSI Pasuruan Amir Burhanuddin dan dihadiri sejumlah Klub Anggota Askab PSSI Kabupaten Pasuruan.

Dalam pertemuan ini, disepakati bersama jumlah voters dalam kongres adalah 42 klub anggota Askab PSSI Kabupaten Pasuruan. Kesepakatan dan persetujuan ditandai dengan ketukan tangan Plt Ketua ke meja.

“Kami juga punya bukti rekamannya bahwa Ketua Plt dengan jelas menyebutkan jumlah voters adalah 42 klub bukan 26 klub,” kata Syafi'i, pemilik klub antariksa, Segoropuro, Rejoso, Kamis (5/1/2023).

Menurut dia, surat yang dikirimkan Asprov PSSI Jatim terkait jumlah voters ini terlalu dipaksakan. Menurutnya, ini sudah mencederai dan mengkebiri demokrasi, karena menganulir kesepakatan sebelumnya.

“Anehnya, sudah disepakati 42 klub sesuai dengan yang sudah mengisi formulir pendaftaran dan pernyataan mengikuti kompetisi tahun 2022 ini. Tapi, tiba - tiba diubah menjadi 26 klub. Ada apa ini,” jelasnya.

Disampaikannya, jika memang kongres itu dijadikan momentum untuk memperbaiki kepengurusan Askab PSSI Kabupaten Pasuruan kenapa harus ada hak - hak klub yang seolah - olah dipaksa untuk dibatasi.

Informasinya, ada 33 anggota klub Askab PSSI Kabupaten Pasuruan yang meradang akibat surat perubahan jumlah voter ini. Mereka membubuhkan tanda tangan dan mengirimkan surat keberatan ke Asprov PSSI Jatim

Mereka merasa keberatan dengan surat pemberitahuan Asprov PSSI Jatim. Melalui surat keberatan itu, para pemilik klub seolah ingin memberikan sinyal bahwa sepak bola Pasuruan jangan dipermainkan oleh oknum.

Kiswoyo, salah satu pemilik klub anggota Askab PSSI Kabupaten Pasuruan menyebut, jika merujuk statuta pasal 22 tentang delegasi dan hak suara itu sesuai dengan klub yang mengikuti kompetisi terakhir, maka ada 50 klub.

Menurutnya kompetisi resmi yang dilakukan Askab PSSI Kabupaten Pasuruan itu tahun 2016. Diikuti 50 klub anggota dengan rincian Kelas Utama: 14 Klub, Kelas Satu 14 Klub, Kelas Dua 14 Klub, dan tim tunggu 8 Klub.

Disampaikannya, tahun 2019 Askab tidak pernah menyelenggarakan kompetisi karena saat itu hanya turnamen. Karena tidak ada sanksi bagi yang tidak mengikuti seperti tidak ada promosi atau degadrasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved