Berita Situbondo

Sulit Dapat Sertifikasi Label Halal, Pelaku UMKM Ngeluh ke Menparekraf

Pelaku UMKM di Kabupaten Situbondo menyampaikan uneg-unegnya di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Sandiaga Uno.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Izi Hartono
Menparekraf, Sandiaga Uno saat berdialog interaktif dengan pelaku UMKM Situbondo dan petani dan pengusaha kopi di Bondowoso. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Situbondo menyampaikan uneg-unegnya di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Mereka curhat soal berbagai persoalan ketika Sandiaga berkunjung ke tempat wisata Kampung Kerapu di Kecamatan Kendit, Sabtu (14/1/2023).

Salah satu persoalan yang dikeluhkan adalah sulitnya mendapatkan sertifikat halal untuk produk usaha.

"Untuk izin label halal sangat sulit," kata Nyai Hj Rohmatillah, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikam.

Pondok itu memiliki produk UMKM berupa marning jagung yang diklaim sudah dikirim hingga ke Arab Saudi. Namun, hingga kini produk itu belum memiliki label halal.

Selain itu, ponpes tersebut juga memiliki produk UMKM lain, yakni jamur tiram yang dikelola pada 2016.

"Santri saya pernah panen satu malam mencapai 1 kwintal, tapi tidak bisa dijual karena kemasannya tidak bagus," jelasnya.

Untuk itu, ia berharap bisa mendapat bantuan pendampingan untuk mengembangkan UMKM, termasuk dari sisi pengemasan.

Di acara berbeda, seorang petani kopi juga menyampaikan uneg-unengnya kepada Sandiaga.

Ia khawatir kaum milenial enggan meneruskan aktivitas bertani kopi. Padahal Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu pemosok kopi terbesar ke berbagai daerah.

Salah satu petani kopi, Firdaningsih, mengatakan, para petani menginginkan adanya edukasi kepada para pemuda agar lebih mengenal kopi dan tertarik menjadi petani.

"Masa orang Bondowoso tidak tahu kopi,," ujarnya.

Ia mengatakan, kopi arabika asal Bondowoso cukup terkenal. Nilai ekonomisnya juga cukup tinggi, yakni sekitar Rp 400 ribu perkilogram.

"Hanya diproses sedikit saja, harga kopi itu naik berlipat lipat," bebernya.

Sementara Sandiaga mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi keluhan para pelaku UMKM itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved