Berita Jember

Awalnya Mantan Kades di Jember ini Budidaya Ikan Nila sebagai Hiburan, Ternyata Menguntungkan

Mantan kepala desa di Jember ini awalnya membudidayakan ikan hanya untuk hiburan, kini rupanya malah menguntungkan

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Sukamid, mantan kepala desa di Jember yang memilih jadi pembudidaya ikan nila 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Sukamid, mantan Kepala Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Jember, Jawa Timur kini menjalani aktivitasnya, sebagai pembudidaya ikan nila, gurami, patin dan bawal.

Kegiatan tersebut sudah ia tekuni, selama belasan tahun, setelah purna tugas dari jabatan Petinggi di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas. Petinggi merupakan sebutan untuk jabatan kepala desa di Jember.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala desa Tahun 2007, lelaki itu menekuni budidaya ikan air tawar.

Terlihat, Sukamid yang menjabat Kades Tahun 1999, sekarang setiap harinya hanya menyebarkan kosentrat di kolam ikan yang berada di tempat tinggalnya.

Pria ini memiliki tiga lokasi kolam, yang berada di RT 01 RW 01 Dusun Krajan Desa Kepanjen. Kolam diisi oleh 30.000 ekor ikan.

"Pasca sibuk melayani masyarakat desa, ketika jadi Kades, saya kan butuh hiburan dan ketenangan, akhirnya saya mencoba budidaya ikan ini," ujar Sukamid saat diwawancarai, Sabtu (4/2/2023).

Menurutnya, awal budidaya ikan, dia hanya memelihar 5.000 bibit nila saja. Karena hal tersebut dilakukan sebatas iseng saja, untuk mengisi kesibukan usai menjabat jadi Kades.

"Ternyata setalah saya rasakan, rupanya budidaya ikan, selain jadi sarana hiburan ternyata juga menghasilkan, akhirnya saya tambah lagi jumlah bibit ikan yang saya pelihara," kata Sukamid.


Mengingat, kata dia, di awal budidaya ikan nila itu, permintaan dari para tengkulak cukup banyak. Sehingga, menambah semangat untuk menambah stok ikan.

"Soalnya saat awal itu, banyak tengkulak dan petani itu beli kesini. Akhirnya saya fokus untuk kembangkan budidaya ikan nila hingga sekarang," imbuhnya.

Baca juga: Gratis! Berikut Posko Makan Minum untuk Jamaah Peringatan Satu Abad NU


Melihat bisnis budidaya nila ini potensinya besar, Sukamid pun melakukan penambahan jumlah kolam dan juga jumlah ikan. Supaya permintaan pelanggan dapat terpenuhi.

"Pelanggan ikan nila rata-rata para pedagang dan juga petani daerah lintas kecamatan di Jember. Itu pun saya sendiri masih belum bisa memenuhi permintaan mereka, soalnya ikannya yang kurang," tuturnya.

Sebenarnya ada orderan untuk pengiriman bibit ikan nila ke Kabupaten Singaraja Provinsi Bali, tetapi terpaksa harus dihentikan, karena kapasitas produksi yang kurang mencukupi.

"Jadi saya fokus dulu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lokal untuk konsumsi, khususnya petani dan pedagang di warung makan," ucap Sukamid.

Sementara untuk penambahan jenis ikan bawal, gurami dan patin, kata dia masih tahap uji coba. Tetapi bisnis utamanya adalah ikan nila.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved