Kelola Sampah Jadi Kompos, Ibu-ibu Perumahan di Banyuwangi Ciptakan Lingkungan Asri dan Nyaman

Para ibu-ibu juga tak pernah merasa berat ketika mereka secara rutin harus bergumul dengan sampah-sampah kering. Tangan mereka cukup cekatan untuk mencacah sampah-sampah agar ukurannya menjadi kecil.

"Ada alat mencacah sebenarnya. Tapi ibu-ibu di sini lebih senang manual. Sambil kumpul-kumpul. Jadi rukun," seloroh Komang.

Baca juga: Peternak Kambing di Lereng Gunung Raung Banyuwangi Mampu Hasilkan 2.000 Liter Susu per Minggu

Dari sana, berbagai penghargaan tentang lingkungan dari tingkat kabupaten hingga nasional berhasil direbut oleh warga lingkungan itu.

Terakhir, mereka meraih penghargaan Proklim kategori utama pada 2021.

"Kami targetkan bisa mencapai kategori lestari untuk ke depannya," sambung dia.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan, memanfaatkan sampah organik menjadi kompos merupakan langkah nyata dalam melestarikan lingkungan.

Untuk itu, pihaknya mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh para ibu-ibu di lingkungan perumahan Griya Giri Mulya itu.

Ia berharap, langkah itu bakal menginspirasi lingkungan lain untuk bergerak melakukan hal yang sama. Membuat kompos, kata dia, menjadi satu langkah kecil yang bakal berdampak besar terhadap persoalan sampah di Banyuwangi.

Data DLH Banyuwangi menunjukkan, produksi sampah di kota itu mencapai 850 ton per hari. Jumlah sampah yang bisa dikelola atau diolah baru sekitar 184 ton. Sementara sisanya masuk ke tempat pembuangan sampah.

Dengan semakin banyaknya warga membuat kompos, ia berharap jumlah sampah yang terkelola akan lebih tinggi.

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)