Tips Penanganan Awal Luka Bakar, Belajar dari Kasus Ledakan Gas Elpiji Banyuwangi

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Satu keluarga di Desa Parijatah
Kulon, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi menjadi korban ledakan
tabung gas elpiji, Selasa (28/2/2023).

Tubuh mereka melepuh cukup parah dengan tingkatan antara 31 persen
hingga 72 persen.

Lalu, bagaimana cara penanganan awal luka bakar yang benar dan apa
saja yang harus dihindari?.

"Pertolongan pertama adalah dengan menuangkan air suhu ruangan pada
area yang terbakar. Atau dengan mengompresnya dengan es," terang
Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni.

Cara tersebut akan efektif apabila dilakukan pada luka bakar yang
kulitnya belum terkelupas. Sementara untuk luka bakar yang kulitnya
telah terkelupas, Asiyah menyarankan korban secepatnya dilarikan ke
rumah sakit.

Yang tak kalah penting, luka bakar tak boleh dioles dengan pasta gigi.
Asiyah menyebut, masih banyak masyarakat yang salah kaprah terkait
masalah ini. Banyak masyarakat mengira bahwa pasta gigi dapat
meringankan dampak luka bakar.

"Karena nanti dikhawatirkan justru bisa menyebabkan infeksi," sambung dia.

Baca juga: Peluang Besar Mbappe Hengkang, Bintang PSG Masih Bisa Pergi Meski Tandatangani Kontrak Besar

Setelah kulit terluka dibasuh dengan air mengalir, luka bakar bisa
diperban dengan menggunakan kain lembut atau kapas yang telah dibasahi
air dingin. Itu dilakukan untuk melindungi luka agar tak teriritasi
atau terinfeksi.

Asiyah juga menyarankan agar gelembung yang bisa saja muncul pada luka
bakar agar tidak dipecahkan. Pecahnya gelembung itu juga dapat
memunculkan infeksi.

Apabila kondisi luka bakar cukup parah, korban harus secepatnya
dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan
medis.

(TribunJatimTimur.com)