Berita Pasuruan

Sampoerna Untuk Indonesia Ajak 20 Penggerak Wisata ke Gubug Klakah Belajar Pengelolaan Homestay

Pengelola desa wisata di Kabupaten Pasuruan belajar lapangan ke Gubug Klakah Kabupaten Malang, antara lain belajar pengelolaan homestay

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Belajar lapangan pengurus desa wisata di Pasuruan ke Desa Wisata Gubug Klakah, Kabupaten Malang 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Stapa Center, sebagai mitra pelaksana Sampoerna Untuk Indonesia mengajak 20 orang penggerak desa wisata untuk kembali mengikuti belajar lapangan.

Mereka perwakilan Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo dan Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Rombongan diajak Stapa Center dan Sampoerna Untuk Indonesia belajar lapangan ke wisata Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Belajar lapangan dilaksanakan selama dua hari, 15 - 16 Maret 2023. Di sana, penggerak pokdarwis ini belajar tentang pengelolaan homestay.

Sekadar informasi, Gubug Klakah merupakan desa wisata yang pernah meraih juara Indonesia Sustainability Tourism Award (ISTA) pada tahun 2018. 

ISTA adalah gelaran apresiasi terhadap desa wisata yang dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga: TribunJatim.com Raih Penghargaan Media Partner Kebaikan dari Rumah Zakat

M Subhan, staf media Stapa Center menjelaskan Gubug Klakah memang sengaja dipilih sebagai tempat workshop dan belajar lapangan ini karena beberapa alasan.

“Pertama, karena memang ada prestasi. Kedua, pengalaman pengelolaan homestay dibutuhkan,” katanya saat ditemui Jumat, (17/3/2023) siang.

Menurutnya, pengalaman panjang tentang pengelolaan homestay yang mereka miliki ini diharapkan bisa memberikan ilmu bagi peserta kali ini.

Galuh, peserta dari Desa Wisata Wonokitri menyampaikan terima kasih kepada Stapa Center dan Sampoerna Untuk Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan ini. 

"Ilmu yang kami dapat akan kami tularkan dan terapkan di desa kami. Bagi kami, ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa,” jelasnya.

Ia mengatakan, selama ini, pengelolaan homestay cenderung memakai konsep hotel ternyata tidak tepat, karena homestay memiliki konsep sendiri

Disebutkannya, homestay mengutamakan interaksi antara pengelola dan tamu. "Terima kasih ilmunya, ini menjadi bekal untuk kami agar lebih baik lagi," sambungnya.

Ansori pemateri dari Gubug Klakah berharap, para peserta dapat betul-betul menerapkan pengetahuan yang di dapat dalam kegiatan ini di desa masing-masing. 

Ketua Pokdarwis Jawa Timur ini menyebut, potensi desa wisata di Jawa Timur sangat besar dan dibutuhkan penguatan SDM bagi pengelola desa wisata tersebut.

 "Saya mengapresiasi sekali apa yang dilakukan Stapa dan Sampoerna Untuk Indonesia, karena fokus pengembangan SDM penggerak desa wisata," tutupnya.

 


(TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved