Berita Probolinggo

Satgas Pemkab Probolinggo Gelar Sidak ke 5 Kios Pupuk, 3 Kios Diganjar Teguran Tertulis

Satuan tugas (Satgas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar sidak ke sejumlah kios pupuk. 

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Danendra Kusuma
Sekda Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto bersama tim satgas saat bertandang di kios pupuk dalam giat sidak. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Satuan tugas (Satgas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar sidak ke sejumlah kios pupuk. 

Hal tersebut menyusul adanya keluhan petani terkait harga pupuk bersubsidi yang mahal hingga langka. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan tim satgas melakukan sidak di lima kios pupuk non bersubsidi dan pupuk bersubsidi

Lokasi kios yang disambangi tim satgas, yakni di wilayah Kecamatan Leces, Kecamatan Wonomerto, dan Kecamatan Bantaran. 

"Giat ini dilakukan guna memantau sekaligus mengendalikan agar pupuk khususnya yang disubsidi oleh pemerintah tidak mengalami kelangkaan dan kenaikan harga," katanya, Jumat (7/4/2023). 

Baca juga: Luas Panen Padi di Jember Pada 2022 Berkurang 5,54 Ribu Hektare, DPRD Pertanyakan LKPJ Bupati

Ugas menjelaskan setelah melakukan penelusuran atau sidak penjulan pupuk bersubsidi, pihaknya menemukan kejanggalan di tiga kios. 

Kejanggalan yang dimaksud dalam hal proses penjualan pupuk bersubsidi. Harga jual pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ketiga kios pupuk itu pun diganjar surat teguran secara tertulis. 

"Selain itu, tiga kios berani menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai ketentuan. Artinya, melayani rekan petani tidak membawa iden. Padahal dalam penyaluran dan penebusan pupuk butuh KTP. KTP mempermudah dan memperbaiki tata kelola pupuk subsidi," paparnya. 

Baca juga: Jajakan Aneka Kebutuhan Hari Raya, 44 Pedagang akan Ramaikan Pasar Ramadan Banyuwangi

Dari hasil sidak, Ugas memastikan tidak ada kelangkaan pupuk subsidi.  Stok pupuk subsidi masih berlimpah dan mencukup kebutuhan para petani.

"Saya berharap, petugas PPL terus melakukan pendataan dan menyempurnakan dalam penggunaan pupuk bersubsidi. Data yang tidak di kios-kios sudah terbukti. Intinya, banyak stok pupuk bersubsidi yang tidak terbeli sesuai KTP. Kami telusuri penyebabnya," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved