Berita Situbondo

BREAKING NEWS: Sebulan, Ribuan warga Dua Dusun Situbondo Krisis Air Bersih

Untuk mendapatkan air para warga terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kepada pengepul air di desa setempat.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Izi Hartono
Bupati Karna Suswandi saat mendatangi dan mengecek tandon air di Dusun Secanagan, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Memasuki musim kemarau ribuan warga di Dusun Secangan Barat dan Dusun Secangan Timur, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo mengalami krisis air bersih.

Bahkan untuk mendapatkan air para warga terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kepada pengepul air di desa setempat.

Santono, salah seorang warga Dusun Secangan Barat mengatakan, sejak satu bulan terakhir dirinya dan warga yang lain mengalami kekurangan air.

Menurutnya meski ada sumber air namun jaraknya menuju lokasi sangat jauh dan harua ditempuh dengan hanya berjalan kaki.

"Ya jaraknya sekitar dua kilometer, apalagi jalanya menuju ke sumber air sulit," ujar Santono.

Baca juga: Banjir Lahar Terjang Lereng Gunung Semeru

Untuk memenuhi pasokan air bersih itu, kata Santono, para warga harus membeli kepada warga yang mengambil dan menampung air dari sumber air tersebut.

"Satu drum air saya beli sebesar Rp 10 ribu itupun hanya untuk minum dan mandi selama tiga hari," kata Santono.

Akibat kekurangan air dirinya harus hemat agar stok air dapat mencukupi kebutuan keuarganya.

"Saya mandi sehari sekali, sebab jika tidak air yang dibeli habis hanya sehari," ucapnya.

Santono berharap agar Pemerintah kabupatem Situbondo menyuplai bantuan air bersih, sehingga warga tidak perlu membeli air dalam memenuhi kebutuhan air bersi itu.

"Selama ini belum ada bantuan kiriman air ke warga," tukasnya.

Sementara Sekretaris Komisi 3 DPRD Situbondo, Andi Handoko mengatakan, para warga sudah banyak mengeluhkan terjadinya kekeringan dan kekurangan air bersih di dua dusun itu.

"Saat ini warga untuk mandi dan minum harus mengambil di sumber mata air yang masih ada airnya," ujar Andi Handoko.

Ketua DPC PDIP ini menjelaskan, akibat lokasi sumber air sangat jauh maka warga yang tidak bisa mengambil air ke sumber harus membeli.

"Kalau jaraknya tergantung rumah warga, sebab untuk menuju ke sumber mata air warga harus turun ke jurang," kata politisi asal Besuki ini.

Baca juga: Tiga Hari, Tiga Pengedar Sabu-Sabu Dibekuk Polisi Situbondo

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved