Haji 2023

Tukang Las di Jember Naik Haji 2023, Dimudahkan Rezeki Usai Daftar  12 Tahun Silam

Jika di televisi ada Tukang Bubur Naik Haji, maka di Jember ada tukang las naik haji

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Dedy Iskandar, seorang tukang las di Jember menyiapkan kebutuhan berhaji di rumahnya 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Jika di televisi ada sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji', maka di Jember ada tukang las naik haji.

Ini adalah kisah nyata dari perjuangan Dedy Iskandar, warga Kabupaten Jember yang akhirnya berbuah manis. Pria yang bekerja sebagai tukang las kini akhirnya bisa berangkat haji  Tahun 2023.

Kisah inspiratif pria asal Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates Jember, hampir menyerupai cerita sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji'.

Pria umur 44 tahun ini, berangkat bersama 2.282 calon jemaah haji Kabupaten Jember Tahun 2023. Dedy dijadwalkan akan berangkat pada bersama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Al Gozali kloter 69.

Saat ditemui TribunJatimTimur.com, pemilik Bengkel Las Trisno Jaya di Jalan Melati Jember sedang mempersiapkan pakaian Ihram dan perabotan lainnya untuk menunaikan rukun Islam nomor lima ini , Selasa (6/6/2023) siang.

Pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berdikari Patrang angkatan 1997 ini mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan panggilan haji tahun ini. 

Dedy mengaku mendaftar haji pada tahun 2011, saat itu masa tunggu untuk keberangkatan selama 18 tahunan. Sehingga, setalah mendaftar dia sudah tidak memikirkan waktu keberangkatannya.

"Setelah itu, saya biarkan gitu aja. Soalnya masa tunggunya masih lama kan. Tetapi alhamdulillah, tidak sampai 18 tahun, sudah dapat panggilan," katanya.

Mengingat , kata Dedy, saat melihat website milik Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember pada Desember 2022, jadwal berangkat masih Tahun 2024. 

"Cuma tiba tiba bulan Maret kemarin , saya dapat surat dari KUA, ternyata berangkat haji tahun ini. Kaget saya wong belum ada persiapan apa-apa," ujarnya.

Adanya surat panggilan tersebut, Dedy mengaku melunasi semua hutang piutang dan tanggungan kekurangan berangkat haji. Bahkan. harus menjual mobil Xenianya.

"Untuk melunasi kekurangan sebesar Rp 6 juta. Karena pendaftaran awal cuma Rp 25 juta, akhirnya saya jual mobil untuk melunasi semua kekurangan tersebut," paparnya.

Soalnya, Dedy beranggapan orang berangkat haji, tidak boleh punya tanggungan apapun. Sehingga hal tersebut harus dibereskan dulu, sebelum ke tanah suci.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 7 Juni 2023: Aries Kurang Sabar, Gemini dan Cancer Bersenang-senang

"Kurang baik kalau masih punya tanggungan. Dari jual mobil uangnya untuk pelunasan sisnya itu. Sisanya untuk hal lain, seperti cek up kesehatan, biaya di KBIH dan macem-macem. Tetapi alhamdulillah, Allah itu manggil, dan Allah pula yang menjamin semua bisa dilewati," paparnya.

Selama 20 tahun jadi tukang las. Dedy mengaku menyisihkan sebagian hasil jerih payahnya untuk persiapan daftar haji. Sisanya, untuk kebutuhan bisnis dan kebutuhan rumah tangga.

"Mana untuk beli mesin las, untuk uang rumah dan sebagian ditabungkan untuk daftar haji," katanya.

Dedy mengaku saat pertama mendaftarkan haji Tahun 2011 dulu, peralatan ssaha lasnya masih belum komplet. Pendapatannya pun juga terbilang kecil.

"Dulu pendapatannya sehari, cuma Rp 80 ribu, Rp 100 ribu. Kadang kalau sepi cuma Rp 20 ribu. Namanya juga wiraswasta, pendapatnya nggak menentu kan," katanya.

Namun, setelah melakukan pendaftaran haji di Kemenag Jember. Dia mengaku, jalan rezekinya seakan-akan dibuka lebar oleh Tuhan. Sehingga usaha bengkel lasnya bisa maju.

"Saya bisa beli alat-alat komplet dan bisa memperkerjakan orang lain di bengkel saya. Alhamdulillah, sejak tahun 2019 hingga sekarang pendapatnya bisa sampai Rp 20 juta per bulannya," katanya.

Kalau melihat perjalanan masa lalu hingga sekarang, Dedy mengaku tidak bisa mencerna secara akal hingga kini berangkat haji.

Baca juga: Dishub Kabupaten Probolinggo Tutup 3 Jalan Liar di Jalur Perlintasan Kereta Api Sebidang

"Saya gak ngira, tetapi ini memang Allah yang menakdirkan. Setelah daftar haji itu, kayaknya semuanya dimudahkan, usaha lancar. Sampai akhirnya sekarang dipanggil Allah ke tanah suci," katanya.

Sementara motivasi utama untuk mendaftar haji, Dedy mengaku karena sang ayah pernah niatan berangkat menunaikan rukun Islam nomor lima. Tetapi yang bersangkutan belum sampai mendaftar.

"Dari situ, saya akhirnya muncul niatan untuk daftar haji. Kayak ingin melanjutkan nadzarnya ayah saya gitu. Akhirnya saya daftar Tahun 2011, sekarang dijadwalkan berangkat tahun ini," ucapnya.


Dedy mengakui semua itu tergantung niatnya. Kalau memang keinginan untuk berangkat haji dilakukan dengan tulus Ikhlas, pasti akan dimudahkan oleh Tuhan yang Maha kuasa.

"Intinya kalau Allah sudah memanggil, Allah pasti akan menjamin dan memberikan kemudahan. Itu yang saya rasakan selama ini," imbuhnya.

Sementara, Kepala Kantor Kemenag Jember Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan berdasarkan latar belakang pekerjaan, para calon jemaah haji asal Jember, rata rata berasal dari kelompok yang pekerjannya terlihat  'tidak begitu menjanjikan'.

"Ada sekitar 25 persen itu dari petani, ada dari tukang las, penjual buah, sayur (mlijo). Artinya persoalan ekonomi, bukanlah suatu masalah bagi mereka," tambahnya.

Baca juga: Keberangkatan Gelombang Kedua, Jemaah Haji Diminta Kenakan Kain Ihram Sejak di Embarkasi

Namun yang terpenting, kata Sruji, niatan dan semangat untuk bisa berangkat di tahan suci ini. Akhirnya mereka mau menabung sedikit demi sedikit.

"Akhirnya mereka mau menabung dan mencicil. Sehingga sekarang bisa diberangkatkan," tukasnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved