Penanganan Stunting

Penanganan Stunting, Pemkab Jember Anggarkan Rp 1 M untuk Program Satu Keluarga Satu Kolam Ikan

Pemkab Jember mencanangkan program satu keluarga satu kolam ikan untuk penanganan stunting, diberikan kepada keluarga rawan stunting dan miskin

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Punomo 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember mencanangkan program satu keluarga satu kolam ikan untuk penanganan stunting.

Berdasarkan Sistem Informasi Umum Pengadaan (Sirup) Dinas Perikanan Jember, program tersebut menelan biaya sebesar Rp 1,062 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.

Di laman tersebut terbaca, ada 200 paket pekerjaan melalui skema Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) berdasarkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo mengatakan bahwa program tersebut sekarang sudah Jalan. Katanya, saat ini masih terealisasi kepada 35 keluarga.

"Kalau targetnya itu 150 (keluarga). Untuk anggarannya tidak hafal aku, soalnya terpisah pisah," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2023).

Menurutnya, isi kolam yang diberikan kepada penerima manfaat itu berisi ikan lele. Tentunya, dalam budidayanya juga akan diberikan pendampingan.

"Itu ada bimbingan teknis, sebelum dapat bantuan. Yang pasti program itu untuk masyarakat miskin dan stunting. Yang kedua, masyarakat miskin yang mau, soalnya tidak semuanya mau," papar Indra.

Mengenai anggaran yang sampai menyentuh Rp 1 Miliar, Indra berdalih tidak hafal. Kata dia, hal tersebut terbagi dalam beberapa item.

Baca juga: Mobil Toyota Avanza Diseruduk Truk di Kota Probolinggo, Sopir Sempat Terjepit


"Mungkin itu total secara keseluruhan dengan para petugas pendamping. Mungkin saja," dalihnya.

Sementara penyaluran bantuan budidaya ikan tersebut, kata Indra, datanya diusulkan melalui Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Jember.

"Jadi data itu kami pilih, khususnya keluarga yang rawan stunting, dan daerahnya juga kami verifikasi dan validasi dulu. Khawatirnya daerahnya tidak ada airnya, masak mau kami paksa pelihara ikan, kan tidak mungkin. Jadi kami verval," paparnya.

Setiap kolam yang diberikan kepada penerima manfaat, Indra memperkirakan berisi seribu hingga dua ribu ikan lele.

Indra menegaskan kalau kolam ikan tersebut sudah panen, diserahkan langsung pada penerima programnya. Karena ini adalah pemberdayaan untuk masyarakat.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved