Pembunuhan Teman Akrab di Nganjuk

BREAKING NEWS : Pembunuhan Teman Akrab di Nganjuk, Diduga Bermotif Utang Uang Chip Game Rp 100 Ribu

Pembunuhan teman akrab di Nganjuk diduga karena utang piutang chip game sebesar Rp 100.000, dan kini kasusnya masih ditangani oleh kepolisian setempat

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Amru Muiz
Lokasi pembunuhan warga Nganjuk sudah dipasangi garis polisi 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, NGANJUK - Seorang teman membunuh teman akibat utang piutang chip game. Inilah yang menjadi latar belakang pembunuhan teman akrab di Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.

Dugaan sementara kasus itu bermotif utang piutang chip game Rp 100 ribu. Ini setelah pelaku, SBR (27) mempunyai utang chip game kepada korban, Doni Bayu (28).

Salah satu warga Dusun Panasan Desa Glagahan sekaligus tetang pelaku dan korban, Agusmin (46) menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan tersebut antara korban dan pelaku sempat bersitegang. Ini dikarenakan korban menagih utang uang chip game pada pelaku. Namun pelaku merasa telah membayar utang dan telah dimasukkan dalam rekening dana game milik korban.

"Mungkin pelaku merasa jengkel dan marah karena terus ditagih korban," kata Agusmin, Senin (10/7).

Kekesalan pelaku terhadap korban tersebut, dikatakan Agusmin, memuncak pada Minggu (9/7/2023) sore dengan mendatangi rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meteran. Pelaku langsung masuk ke rumah korban yang saat itu sedang sepi karena ayah korban, Maryanto ada di tempat Poskamling sebelah rumah sambil melihat keramaian pertunjukan badut perayaan ulang tahun.

Kemungkinan, ungkap Agusmin, pelaku langsung masuk ke kamar korban yang sedang tertidur dan diduga sedang mabuk  miras. Korbanpun langsung dieksekusi pelaku dan meninggal dunia.

"Mungkin seperti itu kejadianya, karena memang tidak ada yang mengetahui secara jelas," ucap Agusmin.

Baca juga: Seorang Warga Diduga Dihabisi Temannya dalam Kamar Setelah Mabuk Bersama


Usai mengeksekusi korban, tambah Agusmin, pelaku dengan berjalan kaki langsung menyerahkan diri ke Polsek Loceret. Hingga akhirnya jajaran Kepolisian datang ke rumah korban sekitar sehabis maghrib.

Ayah korban, menurut Agusmin, baru mengetahui kalau anaknya tewas dieksekusi pelaku ketika masuk ke kamar anaknya bersama petugas Kepolisian.

"Jadi ayah korban awalnya tidak tahu kalau anaknya tewas di kamar. Baru setelah ada petugas Polisi datang kerumahnya, beliaunya baru mengetahuinya," ujar Agusmin.

Sementara tetangga korban lainnya, Pahing mengatakan, antara pelaku dan korban pagi hari hingga siang hari masih terlihat bersama-sama. Mereka berdua diminta bantuan tetangganya untuk mengedarkan surat undangan hajatan.

"Keduanya itu memang teman akrab, dan terlihat masih bercanda sambil mengedarkan surat undangan ke warga," kata Pahing.

Oleh karena itu, tambah Pahing, semua warga tidak menyangka kalau pelaku tega menghabisi korban. Apalagi dilakukan di rumah korban ketika sedang tertidur di kamarnya.

"Dan jenazah korban dimakamkan di TPU dusun Panasan sekitar pukul 1.30 WIB. Dan karena korban masih lajang maka dimakamnya diberikan kembar mayang," tutur Pahing.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Achmad Amru Muiz/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved