Banjir Lahar Dingin Semeru

Aksi Nekat Warga Lewati Jembatan Kali Regoyo Lumajang yang Putus Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Meski rusak dan putus, warga nekat melewati Jembatan Gantung Kali Regoyo yang melintasi jalur lahar dingin Gunung Semeru, terpaksa dilakukan

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
Kondisi Jembatan Gantung Kaliregoyo Lumajang yang rusak usai diterjang lahar dingin Semeru 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Abdul Mualaf nekat melewati Jembatan Gantung Kali Regoyo kendati kondisi jembatan gantung tersebut mengkhawatirkan akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Warga Dusun Kebondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ini mengaku tak punya pilihan lain selain menembus bahaya melewati jembatan tersebut. Ia menerangkan jika apa yang dilakukannya demi mencari nafkah.

Abdul merupakan buruh panen durian di sebuah kebun yang berada di Dusun Kajarkosong, Desa Jugosari. Dusun tersebut terletak di seberang jembatan dari Kebondeli, tempat di mana Abdul tinggal.

"Tidak ada jalan lagi ya terpaksa harus lewat jembatan. Mau memutar juga sangat jauh dan tidak ada akses," ujar Abdul sembari membopong durian di atas kepalanya.

Abdul menceritakan jika Jembatan Kali Regoyo merupakan akses satu-satunya dirinya dalam mencari nafkah.

Hingga kini, Kamis (13/7/2023) Jembatan Gantung Kali Regoyo sejatinya masih terputus. Alhasil, Abdul bersama warga lainnya hanya bisa pasrah menunggu perbaikan jembatan bisa segera dilakukan.

"Hanya bisa berjalan kaki untuk melewati jembatan ini," tutur pria berlogat Madura ini.

Baca juga: Sempat Hilang dan Akhirnya Ditemukan Meninggal, Keluarga Jemaah Haji Asal Probolinggo Ikhlas

Sementara itu pantauan di lokasi, bagian badan jembatan di seberang sebenarnya masih berdiri kokoh. Namun, bagian jembatan yang berada di Dusun Kebondeli putus.  Warga pun merangkai potongan kayu agar bisa menuruni jembatan yang rusak.

Petugas lapang perbaikan jalan juga telah berada di lokasi untuk memetakan kerusakan jembatan.

Di sisi lain, Jembatan Gantung Kali Regoyo termasuk 18 infrastruktur dan beberapa fasilitas umum di sejumlah wilayah telah mengalami kerusakan berat akibat bencana alam banjir lahardingin Semeru dan tanah longsor di Kabupaten Lumajang.

“Hingga kini tercatat ada 18 infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan berat akibat bencana alam banjir lahar dingin Semeru dan tanah longsor,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq ketika dikonfirmasi.

Warga nekat melewati Jembatan Kali Regoyo kendati kondisi jembatan gantung tersebut mengkhawatirkan akibat terjangan banjir lahar dingin Semeru.
Warga nekat melewati Jembatan Kali Regoyo kendati kondisi jembatan gantung tersebut mengkhawatirkan akibat terjangan banjir lahar dingin Semeru. (TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono)


Cak Thoriq juga menyampaikan, bahwa untuk percepatan penanganan dan pemulihan pasca bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang meminta dukungan dan arahan dari kepala BNPB.

"Penanganan darurat sudah dilaksanakan dengan baik, dan sampai hari ini tidak ada kendala. Tetapi, kami mengharapkan dukungan dan arahan dari BNPB untuk percepatan penanganan dan pemulihan pasca bencana terjadi," beber dia.

Thoriq juga memastikan Pemerintah Pusat secara penuh akan mendukung upaya-upaya yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam penanganan darurat hingga pemulihan berdasarkan kebutuhan warga terdampak.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved