Berita Jember

3.500 Mahasiswa Ikut KKN Kolaboratif 2023 di Jember, Bupati Hendy: Terbanyak Se-Indonesia

3.500 orang mahasiswa mengikuti KKN kolaboratif di Jember, mereka dari 18 perguruan tinggi di Jember, dan luar Jember

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Diskominfo Jember
Pelepasan ribuan mahasiswa KKN Kolaboratif di Alun-Alun Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Bupati Jember Hendy Siswanto melepas 3.500 mahasiswa untuk diterjunkan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2023.

Upacara pelepasan mahasiswa tersebut berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Jember, yang ditandai dengan melepas ratusan ekor burung merpati, Senin (17/7/2023).

Bupati Hendy menyebut ribuan mahasiswa yang ikut KKN Kolaboratif tahun ke-2 ini, berasal dari 18 perguruan tinggi. Dua di antaranya berasal dari luar Kabupaten Jember.

"Satu dari Malang, dan satunya lagi Kampus Veteran Surabaya. Dan ini adalah KKN terbesar kedua di Indonesia" ujarnya.

Menurutnya, pada KKN Kolaboratif kali ini, ada 189 dosen pembimbing lapangan. Mereka nantinya akan diterjunkan di 226 Desa di Kabupaten Jember.

"Mereka akan melakukan kegiatan KKN Kolaboratif ini, sampai 27 Agustus 2023. Dan terbukti KKN kolaboratif ini banyak sekali manfaat," urai Hendy.

Hendy menjelaskan kolaborasi perguruan tinggi untuk menerjunkan mahasiswanya untuk mengabdi kepada masyarakat. Baik secara kelembagaan maupun individu pelajar.

Baca juga: Jangan Terlewat, Tiga Event Sport Tourism Digelar di Banyuwangi Juli Ini


"Karena dari 18 perguruan tinggi ini bergabung dalam satu. Jadi satu desa ada satu perwakilan mahasiswa dari satu kampus. Sehingga mereka bisa berbagi ilmu. Termasuk DPLnya," katanya.

Secara kelembagaan, kata dia, kampus yang mendelegasikan  mahasiswanya pada KKN Kolaboratif ini, akan semakin diminati oleh masyarakat pastinya.

"Sehingga semakin banyak orang luar untuk kuliah di kampus di Jember. Dan Pemkab menfasilitasi untuk itu. Sehingga ini adalah kolaborasi total," kata Hendy.

Pengalaman KKN Kolaboratif 2022, kata Hendy, para mahasiswa fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa. Sehingga produk lokal Jember makin bagus pengemasannya.


"Seperti tahun lalu pembuatan pupuk, pendampingan UMKM, terus masalah stunting. Dan itu yang kami rasakan tahun lalu, hingga sekarang," ungkapnya.

Beberapa program prioritas para mahasiswa ini, kata dia, berupa penurunan angka stunting, angka kematian ibu dan bayi, serta pembuatan pupuk organik.

"Dan mereka memilih sendiri untuk itu. Sepertinya ini memang dilepaskan semua oleh adik-adik dalam melakukan hal, guna membangun desa," ucap Hendy mengakhiri.

 


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved