Berita Viral

KABAR Terbaru Ayumi Putri Sasaki, Anggota Paskibra Asal Banyuwangi yang Viral, Kini Siap Masuk Akpol

Berikut kabar terbaru dari Ayumi Putri Sasaki, wanita anggota Paskibraka asal Banywangi yang sempat viral. Kini sedang bersiap masuk Akpol.

Editor: Luky Setiyawan
Instagram via Tribun Trends
Ayumi Putri Sasaki, pembawa baki bendera dulu viral. Ia keturunan Indonesia-Jepang. 

Tepatnya pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56 Jakarta.

Setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia pertama kali dikumandangkan, bendera kebangsaan merah-putih pun dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendradiningrat.

Bendera tersebut, dijahit oleh tangan Fatmawati Soekarno.

Bendera inilah, yang kemudian disebut dengan bendera pusaka.

Kala itu, bendera pusaka berkibar siang dan malam di tengah dentuman suara tembakan dan meriam dalam perjuangan melawan Belanda.

Walau ketika itu proklamasi kemerdekaan sudah dilakukan, namun kenyataannya perjuangan belum selesai.

Saat itu Belanda masih ingin menguasai Indonesia sehingga ketika itu perjuangan masih berlanjut.

Hingga pada 4 Januari 1946, situasi kota Jakarta semakin genting, sehingga Presiden Soekarno dan juga Wakilnya Bung Hatta, pergi meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan membawa bendera pusaka yang sebelumnya sudah berkibar.

Bendera tersebut dibawa dengan cara dimasukan ke dalam koper milik Presiden Soekarno, dan selanjutnya Ibukota Negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Pada Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 tahun 2017 dituliskan, terbentuknya pasukan pengibar bendera pusaka kemudian terjadi menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1946.

Presiden Soekarno ketika itu memerintahkan ajudannya yang bernama Mayor M Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan terkait peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.

Namun, ide membentuk Paskibraka ternyata bukan dari Presiden Soekarno melainkan lahir dari Mayor M Husein Mutahar.

Ia berpikir, untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

Ia pun menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang laki-laki sebagai perwakilan daerah yang tengah berada di Yogyakarta untuk melakukan pengibaran bendera.

Akan tetapi, setelah itu Belanda kembali menggencarkan serangannya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved