Paman Tewas Dikeroyok Keponakan
BREAKING NEWS Dikeroyok Dua Keponakan, Paman Berusia 76 Tahun di Situbondo Tewas
Seorang paman berusia 76 tahun meninggal dunia setelah dikeroyok dan dipukuli oleh dua keponakan
Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Warga Dusun Cempaka, Desa Kayu Putih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, dihebohkan tewasnya Madun (76), Senin (21/8/203).
Sebab, kakek itu meninggal dunia setelah dikeroyok dan dipukuli oleh dua orang keponakannya sendiri, Sugiono (45), dan Hasan Basri (25).
Dua orang ini merupakan kakak, dan adik. Sedangkan Madun alias Pak Halimah, merupakan paman dari kakak beradik itu.
Pengeroyokan terhadap kakek renta itu diduga dipicu persoalan batas bangunan. Batas bangunan yang dipersoalkan adalah bangunan rumah keponakan korban ditenggarai melebihi batas pekarangan. Lokasi bangunan itu dekat dengan rumah dua orang pelaku.
Akibat pukulan kedua pelaku, kepala Madun bocor dan harus dilarikan ke Puskesmas Mangaran dan dirujuk ke RSU Abdoer Rachem Situbondo untuk mendapatkan penanganan medis.
Setelah sempat dirawat inap, akhirnya nyawa korban korban tidak tertolong.
Warga setempat bernama Zaitu, yang juga keponakan Madun, mengatakan, pada saat itu melihat pelaku datang ke rumah Madun sambil memanggil namanya pamannya.
Baca juga: BREAKING NEWS Kandang Ayam di Blitar Ludes Terbakar, Beruntung Ayam Usai Dipanen
"Ketika ketemu, paman saya langsung dipukuli bersama sama," ujarnya.
Melihat pamannya dibogemi kedua tetangganya itu, dirinya berusaha melerai dan memeluk pelaku bernama Sugiono hinga terjatuh setelah disenggol
"Waktu memeluk, tangan saya menyentuh besi di pinggangnya Sugiono," katanya.
Di saat terjatuh, lanjutnya, dirinya hanya mendengar suara pukulan yang mengenai kepala pamannya.
"Waktu melihat paman saya sudah berlumuran darah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kayu Putih, Suriji mengatakan, peristiwa penganiayaan itu berkaiatan dengan masalah batas pekaranga antara keponakan korban, dengan kedua pelaku yang masih tetangganya tersebut.
"Korban itu bukan yang punya kerawangam pekarangan itu, akan tetapi hanya ingin membantu menunjukkan batas pekarangan itu," kata Suriji dikonfirmasi saat di rumah korban.
Menurutnya, meski hanya membantu menjelaskan, namun tanpa ada komunikas kedua pelaku langsung memukul dengan menggunakan pipa besi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.