Stabilkan Harga Pangan di Jember

Stabilkan Harga Pangan, Bulog Gelontorkan 13 Ton Beras SPHP di Tujuh Pasar Jember

Bulog Jember menggelontorkan 13 ton beras di tujuh pasar tradisional, untuk program Siap Jaga Harga Pasar dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
zoom-inlihat foto Stabilkan Harga Pangan, Bulog Gelontorkan 13 Ton Beras SPHP di Tujuh Pasar Jember
TribunJatimTimur.com/Dok Humas Bulog
Petugas Bulog menyalurkan beras SPHP di Pasar Kreongan Jember

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Bulog Jember menggelontorkan 13 ton beras di tujuh pasar tradisional, untuk program Siap Jaga Harga Pasar dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SIGAP SPHP).

Belasan ton beras tersebut disalurkan kepada pedagang yang ada di Pasar Kreongan, Pasar Mangli, Pasar Tanjung, Wirolegi, Tegalbesar, Kepatihan dan Gebang.

Kepala Kantor Bulog Cabang Jember Ari Hardiono mengatakan bahwa, pendistribusian bahan pokok ini, untuk menekan harga beras mulai naik sejak bulan Agustus 2023.

"Seperti diketahui, Selasa 29 Agustus 2023, harga beras kualitas medium mencapai Rp 11.000 per Kg. Sementara beras kualitas premium per Kg sudah tembus harga Rp 14.000," ujarnya, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, program Sigap SPHP ini merupakan gerakan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) di tengah naiknya harga beras.

"Untuk Gerakan SIGAP SPHP di Kabupaten Jember, kita berkoordinasi dengan UPT Pasar Disperindag Jember," kata Ari.

Ari mengatakan beras yang disalurkan di outlet penjualan yang ada di tujuh pasar Tradisional tersebut, dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca juga: Fasilitasi Bakat Anak  Muda, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Gelar Street Futsal

"Selama kurun waktu tersebut, masyarakat bisa mendapatkan beras kualitas premium dengan harga murah. Sesuai HET, beras SPHP Rp 47.250 per 5Kg dan Rp 9.450 per Kg," katanya.

Program SIGAP SPHP sudah berlangsung sejak pekan ini. Program direncanakan digelar sampai akhir tahun 2023, supaya harga beras bisa terkendali di pasaran.

"Diharapkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan bisa dikendalikan sehingga masyarakat tetap bisa menjangkau harga beras di pasaran. Masyarakat yang ingin mendapatkan beras SPHP cukup datang ke lokasi SIGAP atau ke pengecer, tanpa perlu membawa persyaratan khusus," tuturnya.

Ari menegaskan beras SPHP diperuntukkan bagi konsumen untuk dikonsumsi sendiri. Sementara warga yang menjadi pengecer resmi, perlu melengkapi sejumlah administrasi.

Oleh karena itu, kata Ari, mengaskan bahwa beras SPHP tidak boleh dijual di atas harga HET. Sehingga, setiap kios penerima bahan pokok ini, akan terus diawasi.

“Beras SPHP tidak boleh dijual melebihi HET. Kami selalu melakukan pengawasan dan evaluasi dengan melibatkan berbagai pihak,” paparnya.

Baca juga: Akhir Kisah Viral Cek-cok Panglima Jilah dan Panglima Pajaji, Kedua Pihak Saling Jabat Tangan

Ita, seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Kreongan, Patrang, mengaku senang dengan adanya program SIGAP SPHP tersebut. Sebab saat ini harga beras memang naik.

"Mudah-mudahan program ini terus ada, karena benar-benar membantu orang kecil seperti saya ini pak," imbuhnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved