Pilkades Lumajang

Seleksi Cakades Tuai Polemik, DPRD Kabupaten Lumajang Sarankan Evaluasi

Di Lumajang sejumlah polemik mencuat lantaran, bakal calon kepala desa menyuarakan jika terdapat dugaan kecurangan.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Erwin Wicaksono
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot Sarworubedo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Pelaksanaan seleksi calon kepala desa (Cakades) di Kabupaten Lumajang sejumlah polemik mencuat lantaran, bakal calon kepala desa menyuarakan jika terdapat dugaan kecurangan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot Sarworubedo menyerukan adanya evaluasi menyeluruh terkait penyelenggaran seleksi calon kepala desa kepada instansi terkait.

Menurutnya, pelaksanaan seleksi yang carut marut dapat memunculkan konflik.

Baca juga: Video Syur Mirip Rebecca Klopper Kembali Viral di Twitter, Kali Ini Durasinya 4 Menit dan 11 Menit

"Ini perlu kehati-hatian ya. Karena juga jumlah peserta calon kepala desa itu kan juga memang ada batasan yakni 5 orang. Inilah yang harus tersampaikan dengan baik oleh masyarakat. Namun jika ada perubahan inilah yang harus kita kaji (evaluasi)," ungkap Gatot, Minggu (10/9/2023).

Menyoroti massa pendukung beserta bakal calon kepala desa Tempeh Tengah yangbsempat meluruk DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot menjelaskan ada batasan-batasan dari dewan terkait tindaklanjut aspirasi masyarakat.

"Jika memang tidak puas sekali dan memiliki bukti-bukti yang dirasa merugikan bisa ke ranah yang lebih berat (hukum)," kata dia.

Baca juga: Nasib Inter Miami Tanpa Lionel Messi, Menang Tipis Hingga Berpotensi Masuk Playoff MLS

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Mustajib menegaskan pihaknya tidak pernah keluar dari koridor regulasi dalam menjalankan seleksi bacakades dalam Pilkades Lumajang.

Mustajib pun mengklaim tidak ada satupun soal yang bocor lantaran soal baru dicetak pada pagi hari, sebelum pelaksanaan tes tulis.

"Tentunya kami begitu berhati-hati agar soal itu tidak bocor. Juga saat tes itu tempat duduk diundi agar berkas-berkas itu ada di depan dan bacalon yang mengambil sendiri,” jelasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved