Berita Viral
Viral Sosok Pria Berbadan Kekar Nangis di Kantor Polisi, Lapor Kehilangan Ayam Kesayangan
Viral sosok pria berbadan kekar menangis di kantor polisi. Hal tersebut terjadi saat pria itu hendak melapor ayam kesayangannya yang hilang.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral sosok pria berbadan kekar menangis di kantor polisi.
Hal tersebut terjadi saat pria itu melapor telah kehilangan ayam kesayangannya.
Peristiwa viral pria berbadan kekar menangis di kantor polisi tersebut terjadi di Polres Tebo, Jambi.
Aksinya tersebut awalnya diduga cuma settingan.
Baca juga: Resmi! Ijen Geopark Dikukuhkan Masuk Jaringan UNESCO
Melansir dari Tribunnews, Pria kekar tersebut ternyata adalah seorang MC sekaligus content creator.
Hal itu terlihat dari komentar netizen yang mengatakan jika Adi adalah anggota polisi dengan pangkat cukup tinggi di Polres Tebo.
Dalam laman TikTok-nya, pria bernama Adi Sudirja itu kerap menunggah konten-konten menghibur.
Followers-nya bahkan nyaris mencapai angka 500 ribu.
Sampai saat ini Sementara itu kontennya tentang pengaduan ayam hilang telah ditonton lebih dari 13,5 juta kali.
Melansir dari video yang diunggah, Adi menangis histeris di kantor polisi karena kehilangan ayam kesayangannya.
Dirinya saat itu tengah mengadukan ayamnya yang hilang ke Polres Tebo, Jambi.
Ia mengaku ayamnya bernama Ahmad Saputra.
Sembari didampingi oleh dua orang polisi muda, pria tersebut menjelaskan kronologis hilangnya ayam jantan yang disebutnya viral itu.
Momen saat pria tersebut nangis sesegukan melaporkan ayamnya yang hilang viral di media sosial seusai diunggah oleh akun TikTok @adi.sudirja25, Sabtu (9/9/2023).
Dalam unggahan tersebut tampak seorang pria berperawakan besar mendatangi meja tempat pengaduan di Polres Tebo.
Sambil menangis ia mengaku hendak melaporkan ayam peliharaannya yang menghilang.
"Pak ayamku pak, ayamku hilang pak, dia viral pak," jerit pria tersebut, dikutip dari Surya.co.id.
Ia bahkan sempat melepas tangan kedua polisi yang berusaha memegangi tubuhnya.
"Jangan pegang aku, hilang dia pak dia viral," tambah pria tersebut.
Setelah mulai tenang, ia pun menceritakan kronologis ayamnya yang menghilang.
"Ayamnya ayam jantan, nama Ahmad Saputra, panggilannya Putra pak," paparnya lagi.
Mendengar nama ayam yang mirip dengan manusia itu, polisi pun sempat dibuat shock.
"Uma ai kerennya," sahut polisi yang menerima laporan.
Berikut videonya:
Polisi Viral Aipda Ambarita
Sosok polisi lain yang juga kerap membuat konten di media sosial adalah Aipda Ambarita.
Nama Aipda Ambarita biasa dikenal di acara televisi maupun konten media sosial di YouTube.
Dia membuat konten terkait kegiatan patroli malam dengan jumlah viewers mencapai jutaan.
Di televisi dan YouTube, dia memiliki acara berjudul Tim Raimas Backbone.
Sikapnya yang tegas dan lucu membuat Aipda Ambarita semakin populer.
Aipda Ambarita, namanya begitu akrab di telinga pemuda-pemuda Jakarta Timur yang suka tawuran.
Menangkap pemuda-pemuda yang akan tawuran adalah pekerjaan sehari-harinya.
Tim yang ia pimpin, Raimas Backbone, bertugas mengurai, membubarkan, menceraiberaikan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarki yang berpotensi mengganggu kamtibmas.
Berikut profil dan biodatanya:
1. Gagal masuk Akabri
Pada 1995, selepas lulus SMA, Ambarita memberanikan diri daftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
"Tes demi tes saya lalui, hingga sampai ke tes terakhir," kata Ambarita saat ditemui, Senin (16/11/2020).
"Hasil tes terakhir menyatakan saya gagal. Sempat ditawari ke Bintara Kostrad, tetapi saat itu saya bilang, 'Enggak usah lah, tahun depan saja'," ujar dia.
Setahun berikutnya, Ambarita mencoba daftar Bintara Polisi.
"Pada 1996 daftar lagi, tetapi pas tes kesehatan, saya kelebihan berat badan," jelas dia.
"Pergilah saya ke Jakarta, tetapi tidak untuk kuliah karena saya tidak mau kuliah," tutur dia.
2. Kerja di perusahaan cat
Di Jakarta, Ambarita bertemu dengan teman kakak perempuannya. Dari situ, ia ditawari kerja di perusahaan cat.
"Saya kerja di perusahaan cat di Ancol, Jakarta Utara, ditempatkan di laboratorium. Tugasnya membuat sampel warna," ucap Ambarita.
Krisis moneter mulai terjadi pada 1997. Ambarita terkena imbasnya.
Ia salah satu pegawai yang dipecat. "Setelah itu, nganggur lagi," kata dia.
3. Jadi polisi
Di tengah waktu menganggurnya, Ambarita masih menyimpan keinginan untuk menjadi polisi.
"Saya waktu itu main ke Blok M, terus ada tulisan di banner 'penerimaan siswa dikmaba PK Polri Tahun 1998-1999'. Dari situ, saya mencoba lagi," kata dia.
"Saya persiapkan lagi secara jasmani dan rohani. Sempat berpikir gimana kalau kecewa lagi? Nothing to lose," ujar dia.
Pada percobaan keduanya itu, Ambarita heran, ia lulus di setiap tahapan tes.
"Terus akhirnya dipanggil ke Polda Metro Jaya dan dinyatakan lulus. Saya ditugaskan ke Mojokerto, Jawa Timur, dan menjalani pendidikan," kata Ambarita.
"Setelah beberapa bulan menjalani pendidikan, saya resmi jadi polisi," ujar dia. Saat Dwifungsi ABRI dihapus, ia kemudian pindah tugas ke Jakarta hingga saat ini.
Selama di Jakarta, Ambarita pernah bekerja di Reserse Polda Metro Jaya. Kini ia berada di Divisi Sabhara Polres Jakarta Timur.
Pada 2017, Ambarita memimpin Raimas Backbone, tim pengurai massa Polres Jakarta Timur.
"Pak Kombes Pol Andry Wibowo (Kapolres Jakarta Timur saat itu) juga mendukung," ucap Ambarita.
Saat ini, Raimas Backbone memiliki 30 anggota.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
| Viral Ibu Hamil Hendak Melahirkan Ditandu Warga Pakai Kursi Panjang di Bondowoso |
|
|---|
| Cek Mahar Rp 3 Miliar Pernikahan di Pacitan Dipertanyakan, Ini Pernyataan Ibu Mertua |
|
|---|
| Viral Mahar Rp 3 Miliar di Pacitan, Kades Bantah Isu Sang Suami Kabur |
|
|---|
| Viral Pernikahan Beda Usia 50 Tahun di Pacitan, Mas Kawin Cek Rp 3 Miliar dan Hadiah Toyota Camry |
|
|---|
| Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/SOSOK-Pria-Berbadan-Kekar-yang-Viral-Nangis-di-Kantor-Polisi-karena-Ayamnya-Hilang-Ini-Pekerjaannya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.