Berita Tulungagung
Pekerja Migran Asal Tulungagung Dipulangkan, Diduga 10 Tahun Jadi Korban Eksploitasi di Malaysia
Seorang pekerja migran asal Tulungagung bisa pulang ke rumahnya, diduga 10 tahun jadi korban eksploitasi di Malaysia
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Para tetangga berkumpul di rumah Giarti (39) di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung sejak sore, Sabtu (23/9/2023).
Giarti adalah pekerja migran yang diduga menjadi korban eksploitasi selama 10 tahun di Malaysia.
Warga menunggu kepulangan Giarti yang berhasil dipulangkan dari Malaysia.
Pukul 18.18 WIB, sebuah mobil Suzuki Ertiga warna putih tiba di depan rumah yang penuh warga ini.
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Nursaid keluar dari mobil lebih dulu.
Giarti lalu keluar dari mobil dengan dibantu seorang polisi wanita yang mendampinginya.
Tangis haru keluarga pun pecah mewarnai pertemuan ini.
Tidak hanya keluarga, banyak tetangga yang menyaksikan kepulangan Giarti ikut meneteskan air mata.
Penjemputan Giarti dilakukan UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Unit Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polres Tulungagung dan Pemerintah Desa Kaliwungu.
Baca juga: Tim Marching Band dari Tiongkok dan Singapura Tidak Hadir di Asian Music Games di Jember
Menurut salah satu penjemput dari Desa, Dwi Santoso, Giarti berangkat dari Malaysia dengan diantar seseorang.
Tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 12.45 WIB, ternyata Giarti ditinggal sendirian di Bandara.
“Pengantarnya ini sudah tidak ada. Giarti ditinggal sendirian sebelum ditemukan,” ujar Dwi.
Saat itu ada penjemput dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang bersiap di Bandara Juanda.
Beruntung petugas BP2MI segera mencari Giarti setelah pesawat mendarat dan menemukannya.
Giarti dan seorang pendamping pulang bersama rombongan dari Polres Tulungagung, sedangkan keluarga lain bersama Pemdes Kaliwungu.
“Jadi kami di Bandara tidak bertemu, siapa sosok yang mengantarnya. Setelah semua beres, kami langsung pulang ke Tulungagung,” sambung Dwi.
Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Nursaid, mengatakan tidak ada hambatan penjemputan.
Pihaknya hanya izin ke keluarga, jika dibutuhkan sewaktu-waktu agar bisa datang ke Polres Tulungagung untuk memberikan keterangan.
Nursaid mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalam hukum terkait pemberangkatan Giarti.
“Kami masih dalami, bagaimana dulu Giarti ini berangkat ke Malaysia,” ucapnya sebelum pamit ke keluarga Giarti.
Sekitar 10 tahun lalu Giarti pergi ke Malaysia karena diajak tetangganya WT, dengan janji dipekerjakan sebagai pembantu dengan upah Rp 2.000.000 per bulan.
Keluarga sebenarnya keberatan karena kondisi Giarti yang mengalami keterbelakangan mental.
Namun di tengah kemiskinan akhirnya tawaran itu diterima dan Giarti diterbangkan ke Malaysia.
Sejak kepergian itu Giarti putus kontak dengan keluarganya di Tulungagung.
Sedangkan WT yang sering pulang kampung selalu bilang sudah hilang kontak dengan Giarti karena mendapatkan majikan baru.
Giarti akhirnya ditemukan pekerja migran asal Jember tengah sakit di sebuah panti jompo di Johor Malaysia.
Majikan baru Giarti, pemilik toko yang mempekerjakannya juga membantu untuk berusaha memulangkan ke Tulungagung.
Mereka berhasil menghubungi keluarga melalui kontak yang adai situs Desa Kaliwungu.
Dari percakapan Giarti dengan keluarga terungkap, jika selama ini uang hasilnya bekerja selalu diminta WT untuk dikirim ke Tulungagung.
Namun selama itu pula keluarga tidak pernah menerima kiriman uang.
Akibat memikirkan anaknya yang hilang di Malaysia, ibu Giarti sakit dan meninggal dunia, sedangkan ayahnya mengalami stroke.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)
Bulog Tulungagung Lacak Penjualan Beras Bantuan Pangan Lewat Media Sosial |
![]() |
---|
Bebas Bersyarat, Napiter Gunawan Dwi Rianto Siap Kembali ke Masyarakat Usai Ikrar Setia ke NKRI |
![]() |
---|
Akan Ditetapkan jadi Benda Cagar Budaya, Pemkab Tulungagung Kaji Asal Usul Tombak Kanjeng Kiai Upas |
![]() |
---|
Tombak Kembali Sendiri dan Deretan Pusaka Langka, di Festival Budaya Spiritual Tulungagung |
![]() |
---|
Ada Keris Milik Presiden Prabowo di Festival Budaya Spiritual Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.