Pemilihan Presiden 2024

Kiai Sekaligus Eks Wabup Jember Berhenti Istikharah Bila Mahfud MD Bersedia Jadi Cawapres 2024

Mahfud MD rupanya mendapatkan dukungan dari kiai di Jember jika dia maju sebagai Cawapres, dukungan antara lain datang dari Kiai Muqit, eks Wabup

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Menkopolhukam RI Mahfud MD (baju batik) bersama Pengasuh Ponpes Al-Falah Silo Jember, Kiai Abdul Muqit Arief (Baju putih) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah, Karangharjo, Kecamatan Silo, Jember, KH Abdul Muqit Arief mengaku terus melakukan salat istikharah untuk mencari petunjuk kepada tuhan dalam menentukan calon pemimpin nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang ideal.

Hal tersebut dia ucapkan saat sambutan pada acara silaturahmi Kebangsaan Santri Ponpes Al-Falah, Kecamatan Silo, Jember bersama  Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Minggu (24/9/2023) malam.

Kiai yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Jember periode 2016-2021 ini mengaku, salat Istikharah itu tidak akan dilakukan, bila Mahfud MD bersedia menjadi pendamping salah satu bakal calon presiden (Capres) 2024.

"Jadi kami akan salat Istikharah. Kecuali, kalau pak Mahfud MD bersedia, untuk mendampingi calon pemimpin masa depan (calon presiden 2024). Kalau beliau bersedia, saya katakan saya pribadi tidak akan Istikharah," katanya. 

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan, karena laki-laki ahli Ilmu Hukum Tata Negara tersebut sangat pantas untuk berduet dengan salah satu kandidat Capres.

"Ibarat kata, saya punya uang mau beli mobil, saya cocok dengan bodynya, dengan mesinnya. Masak saya harus istikharah dulu, kan tidak masuk akal," kata pria yang akrab disapa Kiai Muqit ini.

Oleh karena itu, Kiai Muqit mengaku bersyukur karena Menkopolhukam RI bersedia untuk berkunjung di Ponpes yang berada di ujung Timur Wilayah Kabupaten Jember ini.

Baca juga: Kelanjutan Kritik Viral Aa Juju Tentang Warung Nyak Kopsah, Berakhir Damai Hingga Dianggap Saudara


"Marilah didoakan bersama, Pak Mahfud MD yang kami cintai selalu dalam lindungan Allah. Dikaruniai keselamatan dan kesehatan, serta diarahkan oleh Allah menjadi figur dan pemimpin yang berhikmah pada tatanan pemimpin yang lebih tinggi," tutur alumnus Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Sumenep.

Kiai Muqit mengaku sosok pemimpin negara ini yang ideal, tidak cukup hanya berdasarkan hasil survei dan popularitas saja. Tetapi, juga harus bisa menyatukan seluruh keragaman di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menabahkan supaya Menkopolhukam RI sering-sering berkunjung di Bumi Pandalungan, yang memiliki 2,6 juta penduduk.

"Dan Jember ini punya arti, yaitu jembatan menuju berkah. Sehingga kalau ajunan (anda) datang ke Jember akan semakin berkah," tambahnya.

Mengingat, kata Hendy, ada sebanyak 650 lebih Ponpes di Kabupaten Jember yang jumlah santrinya lebih dari 500 orang yang bermukim.

"Kalau dengan pesantren yang santrinya di bawah 100 orang, totalnya ada 1.150 pesantren yang di Kabupaten Jember," paparnya.

Menanggapi hal ini, Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan, perihal Cawapres adalah urusan partai politik yang bertarung di Pemilu 2024.

"Cawapres itu urusan Parpol ya," ujarnya.

Menurutnya, hanya parpol yang bisa mengelola itu dan lembaga politik ini pula lah, yang bisa memberikan penjelasan soal tersebut.

"Biar parpol yang mengolah dan parpol yang menjawab," kata Mahfud.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved