Berita Viral
Viral Siswa SMPN 1 Ponorogo Ditarik Iuran Senilai Rp 1 Juta, Kepsek: Program Sekolah
Viral di media sosial unggahan yang menunjukkan siswa SMPN 1 Ponorogo dimintai uang iuran senilai 1 juta rupiah.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial unggahan yang menunjukkan siswa SMPN 1 Ponorogo dimintai iuran senilai 1 juta rupiah.
Kepala sekolah menyebut hal tersebut sesuai prosedur.
Unggahan viral siswa SMPN 1 Ponorogo dimintai uang iuran tersebut dibagikan oleh akun Instagram @infoponorogo.
Dalam unggahan tersebut terdapat surat edaran yang menunjukkan rincian kebutuhan pengadaan barang sekolah serta harganya.
Baca juga: Viral Video Dua Remaja Putri di Makasssar Bertengkar, Dipicu Masalah Rebutan Laki-laki
Terdapat tiga jenis pengadaan yang dijelaskan dalam surat edaran tersebut.
Ketiga pengadaan itu adalah pengadaan peralatan praktek musik, peremajaan mobil sekolah, dan pengadaan komputer untuk praktek.
Peralatan praktek musik dianggarkan sebesar Rp94.080.000, mobil senilai Rp265 juta, dan 34 unit komputer sebesar Rp195.500.000.
Total kebutuhan anggaran untuk membeli sejumlah pengadaan itu mencapai Rp509.580.000.
Sehingga, dengan adanya 288 siswa, masing-masing ditarik iuran sebesar Rp1.769.375.
Unggahan itu lantas menuai sejumlah reaksi dari para warganet.
Terlebih dengan adanya pengadaan seperti mobil sekolah hingga komputer.
Kepala Sekolah Sebut Sesuai Prosedur
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengkonfirmasi adanya permintaan sumbangan terhadap orang tua siswa tersebut.
Menurutnya, penarikan iuran siswa itu sudah sesuai prosedur karena telah ada rapat bersama orang tua dan komite sekolah sebelumnya.
"Jadi itu memang program komite karena komite mitra sekolah. Jadi sekolah manut pada komite," kata Imam, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com pada Sabtu (30/9/2023).
"Komite yang membuat kebijakan bersama orang tua. Kedua proses yang dilalui sangat panjang dan itu pertimbangan yang banyak," lanjutnya.
Selain itu, Imam mengatakan rapat tersebut mendatangkan aparat penegak hukum untuk memberikan sambutan.
Menurut Imam, iuran siswa tersebut bersifat sukarela dan tidak akan membebankan kepada yang tidak mampu.
Bahkan, kata Imam, siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu akan dibebaskan dari iuran tersebut.
"Sumbangan itu sukarela. Tetapi tidak matok. Bagi yang miskin ada keringanan dan ada yang bebas," ungkap Imam.
Mobil untuk Kendaraan Operasional
Lebih lanjut, Imam menjelaskan adanya pengadaan mobil itu untuk menunjang kendaraan operasional sekolah.
Khususnya, untuk mengantar para siswa yang mengikuti perlombaan di berbagai lokasi.
Menurut Imam, kondisi mobil yang sebelumnya dimiliki sekolah sering mengalami mogok.
Begitu pula dengan pembelian komputer dan alat musik dilakukan lantaran sudah banyak yang tidak layak pakai.
Imam mengaku pihaknya tidak mengajukan bantuan kepada Pemkab Ponorogo lantaran merasa tidak enak dengan sekolah lain.
Komite Sekolah Sebut Wali Murid Sudah Setuju
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 1 Ponorogo, Mulyani menyatakan wali murid kelas VII SMPN 1 Ponorogo telah menyetujui adanya iuran siswa sebesar Rp1,6 juta.
"Jadi pada Selasa (26 September 2023), wali murid kelas VII SMPN 1 Ponorogo sudah setuju membayar dana sumbangan sebesar Rp 1,6 juta," kata Mulyani.
Mulyani menjelaskan, rapat bersama yang sebelumnya digelar itu dihadiri oleh orang tua, jaksa, polisi, hingga anggota DPRD Kabupaten Ponorogo.
Disdik Minta Direvisi
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ponorogo, Nurhadi mengatakan, pihaknya telah menghubungi Kepala SMPN 1 Ponorogo dan Komite.
Nurhadi meminta pihak sekolah untuk merevisi rencana penarikan iuran siswa mencapai jutaan rupiah tersebut.
"Kemarin sudah saya hubungi kepala sekolahnya. Saya minta mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak," ujar Nurhadi, Jumat (29/9/2023).
Menurut Nurhadi, pihaknya telah memberikan masukan kepada satuan pendidikan agar pelayanan pendidikan tidak sampai memberatkan masyarakat.
"Semestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite. Untuk itu harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman,” katanya.
Terhadap fakta itu, Nurhadi sudah menghubungi komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo merevisi ulang penarikan sumbangan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Saat ditanya pengadaan atau peremajaan mobil sudah mendesak di SMPN 1 Ponorogo, Nurhadi menyatakan pengadaan mobil harus dievaluasi kembali.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.